Bahaya Ketergantungan Mengonsumsi Obat Tidur, Bisa Menyebabkan Kematian

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebagian orang kerap mengonsumsi obat tidur untuk mengatasi gangguan tidur. Obat tidur sendiri diklasifikasikan sebagai obat penenang hoptonik dan biasanya diresepkan untuk penderita insomnia.

Meski memiliki kegunaan yang sah dan diresepkan oleh dokter, obat tidur juga memiliki risiko dan efek samping bagi kesehatan. Jika mengonsumsi obat tidur tanpa pengawasan dari dokter, bisa menimbulkan kecanduan dan ketergantungan.

Lalu, apa bahaya bagi tubuh jika ketergantungan mengonsumsi obat tidur? Simak berikut ini.

1. Dapat Mengalami Sleepwalking

Gangguann tidur berjalan atau sleepwalking umumnya terjadi karena konsumsi obat tidur melebihi dosis. Selain itu, mengonsumsi obat tidur berlebih juga bisa memperburuk kualitas tidur.

Sleepwalking juga bisa terjadi akibat terlalu banyak minum alkohol dan mengonsumsi obat-obatan terlarang.

2. Menyebabkan Alergi

Penggunaan obat tidur dapat menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang. Gejala alergi yang muncul seperti kulit terasa gatal, mual, sesak napas, jantung berdebar, pusing, penglihatan kabur, sulit menelan, hingga bengkak pada mata, bibir, atau lidah.

Meski jarang terjadi, obat tidur bisa menyebabkan reaksi alergi berat yang disebut anafilaksis. Anafilaksis merupakan suatu reaksi alergi yang parah dan jika tidak segera ditangani akan berpotensi mengancam nyawa.

3. Hilang Keseimbangan

Ketergantungan mengonsumsi obat tidur bisa membuat seseorang berkurang kemampuan kesadaran dan kehilangan keseimbangan tubuhnya, khususnya pada sensor sistem saraf pada kaki. Pasalnya, kaki berfungsi sebagai penopang tubuh untuk berdiri agar tetap seimbang.

4. Menurunkan Daya Ingat

Efek samping dari terus menerus mengonsumsi obat tidur dalam jangka panjang yaitu bisa menurunkan daya ingat dan fokus, bahkan bisa mengalami hilang ingatan. Efek samping ini menjadi sulit untuk bekerja atau menjalani aktivitas sehari-hari.

5. Meningkatkan Risiko Kematian

Mengonsumsi obat tidur dengan dosis berlebih tanpa disertai resep dan konsultasi dengan dokter, bisa menimbulkan tekanan pada sistem pernafasan hingga meningkatkan risiko kematian.

Jika kamu merasakan kecanduan obat tidur, segeralah konsultasikan dengan dokter. Dokter biasanya akan membantu mengurangi ketergantungan tersebut dan memberikan terapi tertentu agar orang yang kecanduan obat tidur bisa tidur pulas tanpa bantuan obat-obatan.

Reporter: Dhea Salsabila

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini