MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebuah Hadits yang diriwayatkan Tirmidzi menjelaskan bahwa Ridho Allah itu tergantung ridho orang tua dan murka Allah juga tergantung kepada muka kedua orang tua. (HR. Tirmidzi).
Jelaslah bahwa kita sebagai seorang Muslim harus selalu mengutamakan orang tua dalam setiap mengambbil langkah, terutama perkara jodoh. Pasalnya, doa kedua orang tua sangat berpengaruh dalam kunci kesuksesan anak-anaknya. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Doa orang tua untuk anaknya sama seperti doa Nabi terhadap umatnya.” (HR. Ad Dailami).
Selain itu, orang tua telah begitu berjasa mendidik, membesarkan, memenuhi setiap kebutuhan dari kecil hingga sekarang. Orang tua juga tempat kembali dan selalu membuka pintu ketika kita terluka. Maka dari itu wajib bagi kita untuk senantiasa mendoakannya dan berbakti kepada mereka.
Meski demikian, ada kalanya kita tak sepaham dengan orang tua dan memiliki pandangan yang berbeda. Bahkan tak jarang keinginan dan kemauan kita tak mendapatkan restu orang tua.
Dalam agama Islam, setiap anak wajib berbakti dan pantang durhaka. Saat keinginan kita tak sejalan dan tak mendapat restu orang tua, kita memiliki hak untuk berdoa agar Allah SWT melembutkan dan membuka hatinya.
Berikut doa yang dapat kita lantunkan agar hati orang tua luluh dan memberikan ridhonya.
“Robbi zidnii ilmma, wawassih liifii rizqii, wabariklii fiimaa rozaqtanii, waj’al ni mahbuunnaa fii qulubi ibaadika, wa’azizzaa fii uyuu nihim, waj’alnii wajihhaa fiddunyaa wallaa hiroti minal muqorrobiin, yaakasiironnawal, yaa hasanal fi’aal, yaa qoo immaa bilaa zawaal, yaa mubdian bila misaal, falakal hamdu, walminnat, wassarofu alakulli haal.”
Artinya:
“Ya Allah berilah aku tambahan ilmu. Luaskanlah rezekiku. Dan berkahilah harta yang Engkau berikan padaku. Jadikan aku disenangi di hati hamba-hamba-Mu. Dan mulia di mata mereka. Jadikan aku di dunia dan akhirat termasuk orang-orang yang dekat (kepada Allah).”