Awas Ada Dua Gejala Baru Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menjelang akhir tahun 2020, pandemi virus Covid-19 masih melanda dunia.

Sebagian orang yang terinfeksi virus corona bisa jadi tak menunjukkan gejala apapun, sebagian lain memilki beberapa gejala, seperti batuk, demam, hingga hilang penciuman dan rasa, hingga sakit parah.

World Health Organization (WHO) telah mengidentifikasi gejala-gejala tersebut ini menjadi dua jenis, yaitu gejala umum dan gejala yang tidak umum.

Gejala umum meliputi demam, batuk kering dan kelelahan. Sedangkan gejala tidak umum berupa nyeri otot, sakit tenggorokan, diare, peradangan pada mata, sakit kepala, kehilangan fungsi indra penciuman dan perasa, dan ruam kulit.

Nah, akhir-akhir ini telah ditemukan dua gejala baru pada pasien Covid-19, yaitu Delirium dan sakit mata

Delirium

Dikutip dari EurekAlert, penelitian yang dilakukan pada bulan November lalu, menemukan delirium menjadi salah satu gejala awal COVID-19. Gejala ini sering dialami oleh pasien yang sudah lansia.

Javier Correa, peneliti dari University of Catalonia, menjelaskan bahwa delirium adalah kebingungan yang dialami seseorang. Kondisi ini merupakan gejala mental yang membuat penderitanya mengalami kebingungan berat dengan kesadaran yang berkurang seolah sedang bermimpi.

Peneliti berpendapat bahwa virus Covid-19 ikut andil dalam mempengaruhi sistem saraf pusat dan mengakibatkan perubahan neurokognitif seperti sakit kepala dan delirium.

Hal ini dapat disebabkan kurangnya pasokan oksigen pada otak dan peradangan jaringan otak akibat badai sitokin yang dipicu oleh virus. Lalu, kenapa gejala ini hanya terjadi pada orang yang sudah lansia?

Ahmad Sutomo, ahli biologi molekuler Indonesia, berpendapat bahwa ada dua kemungkinan yang menyebabkan hal ini bisa terjadi.

Pertama, bisa jadi karena jaringan saraf orang lanjut usia lebih rentan. Kedua, ada efek psikologis yang datang karena menjalani isolasi yang menyebabkan mereka merasa sendirian dan kesepian.

Sakit mata

Hasil penelitian dari Anglia Ruskin University (ARU), Inggris, menyatakan bahwa sakit mata menjadi salah satu gejala baru virus Covid-19. Sekitar 18 persen pasien terinfeksi yang dilibatkan dalam penelitian ini melaporkan bahwa mereka menderita fotofobia (sensitivitas cahaya) yang dirasakan setelah menderita COVID-19.

Profesor Shahina Pardhan, Direktur Vision and Eye Research Institute di ARU, menjelaskan bahwa penelitian ini melibatkan 83 responden. Hasilnya, 81 persen melaporkan masalah mata dalam dua minggu setelah adanya gejala dari virus tersebut. Dari jumlah tersebut, 80 persen melaporkan masalah mata mereka berlangsung kurang dari dua minggu.

Reporter: Muhammad Raja A.P.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini