Astaga! Greysia/Apriyani Disumpahi Masuk Neraka Gegara Tak Pakai Hijab

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pebulutangkis ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu masih jadi buah bibir masyarakat tanah air. Hal ini bermula dari prestasi Greysia/Apriyani meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.

Namun, di tengah banjir pujian dan hadiah, ada saja netizen yang menghujat Greysia dan Apriyani. Terbaru, muncul seorang netizen yang menyebut Greysia/Apriyani berdosa karena taj memakai hijab.

Bahkan, dalam sebuah unggahan di Facebook, pemilik akun bernama Edi Junaidi Marsal itu menyebut Greysia dan Aprilia akan masuk neraka lantaran tak berhijab.

“Percuma menyumbangkan medali emas kalo gak berhijab, sebanyak apapun medali emas dipersembahkan tetap masuk neraka, di dunia mereka boleh menang, tapi di akhirat mereka kalah,” tulis akun Edi Junaidi Marshal.

Alhasil unggahan komentar tersebut langsung menjadi sorotan netizen lainnya. Mereka geram karena ada saja netizen yang mendoakan hal buruk untuk Greysia dan Apriyani.

“Percuma menilai seseorang masuk neraka dari hijab tak berhijabnya sementara kau sendiri senang menyerupai wanita. halooo calon penghuni neraka juga..!!!” komentar netizen.

Sampai saat ini, baik Greysia dan Apriyani tak menanggapi hal tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Membangun Negeri dari Pinggiran Lewat Listrik Desa

Oleh: Zikri Adiyatma )* Pemerintah Indonesia terus mempertegas komitmennya untuk membangun negeri daripinggiran melalui program strategis elektrifikasi desa. Bukan sekadar memenuhikebutuhan dasar, kehadiran listrik menjadi simbol nyata dari keadilan sosial dan pemerataan pembangunan yang menyentuh hingga ke pelosok negeri. Program Listrik Desa (Lisdes) bukan hanya proyek infrastruktur, tetapi juga wujud kehadiran negara di tengah masyarakat yang selama ini terpinggirkan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan target elektrifikasi terhadap 5.758 desa yang hingga saat ini belum teraliri listrik. Dalam rentang waktu 2025–2029, pemerintah akan membangun pembangkit listrik dengantotal kapasitas mencapai 394 megawatt dan menyambungkan akses listrik kepadasekitar 780 ribu rumah tangga.  Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa langkah ini adalah bentuktanggung jawab negara yang harus dilaksanakan tanpa pengecualian. Baginya, program ini lebih dari sekadar urusan teknis. Pengalaman masa kecilnya di Maluku Tengah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini