Apa Benar Kopi Menyebabkan Osteoporosis? Ini Faktanya

Baca Juga

MATAINDONESIA, JAKARTA-Minuman khas asli Indonesia Kopi disinyalir dapat menyebabkan risiko penyakit osteoporosis. Namun, hal tersebut hingga kini masih menjadi perdebatan di kalangan awam.

Ada yang menyebut, sering minum kopi membesarkan risiko terkena osteoporosis. Di sisi lain hingga kini, osteoporosis masih jadi ancaman bagi keluarga Indonesia.

Data Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Departemen Kesehatan RI pada 2005 menyebut angka prevalensi osteopenia (osteoporosis dini) di Indonesia mencapai 41,7 persen sementara prevalensi osteoporosis di kisaran 10,3 persen.

Terkait kopi dan risiko osteoporosis, dr. Ade Tobing, SpKO dari Persatuan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) mengatakan Kopi berpotensi mengeluarkan kalsium yang telah diasup oleh tubuh.

Namun bukan berarti tidak boleh minum kopi sama sekali. Boleh saja asal sehari dua kali, sebaiknya jangan lebih. “Pagi dan sore boleh. Karena ia minuman diuretika yang merangsang kita untuk terus buang air,” katanya.

Membatasi minum kopi, kata Ade, bagian dari gaya hidup sehat. Selain pola makan, aktivitas fisik sangat penting. Menjaga pola makan tanpa diimbangi aktivitas fisik tak ada gunanya.

“Aktivitas fisik dan olahraga bagaimana pun memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan serta kesehatan tubuh. Olahraga merupakan momen untuk memperkuat pembentukan tulang,” katanya.

Seperti diketahui Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur dan penurunan kualitas jaringan yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.

Osteoporosis primer sering menyerang wanita pasca menopause dan juga pada pria usia lanjut dengan penyebab yang belum diketahui.

Berita Terbaru

Kulon Progo Siaga Banjir, Saluran Irigasi Dinilai Perlu Perbaikan

Mata Indonesia, Kulon Progo - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kulon Progo pada Rabu 25 Desember 2024 mengakibatkan banjir dan merendam dua bangunan sekolah dasar (SD). Debit air yang meluap menjadi penyebab utama banjir tersebut. Meski begitu, air sudah surut pada Minggu 29 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini