MATA INDONESIA, JAKARTA – Nama Bjorka tengah menjadi bahan perbincangan yang hangat.
Pasalnya selama tahun 2022, Bjorka berhasil meretas 3 jenis data rahasia, diantaranya 150 juta data penduduk Indonesia, data 1,3 miliar pengguna SIM card, hingga Surat Rahasia BIN ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang siapa itu sosok Bjorka, berikut ini fakta-fakta Bjorka, hacker yang meretas data-data penduduk dan pejabat Indonesia.
Diduga berasal dari Polandia
Berdasarkan laman Twitter @bjorkanism yang menyematkan lokasi, ia diduga berdomisili di Warsawa, Polandia.
Namun, belum diketahui secara pasti apakah lokasi Bjorka tersebut valid atau tidak.
Bocorkan Data Pribadi Menteri Komunikasi dan Informatika
Baru-baru ini, Hacker Bjorka diduga berhasil membocorkan data pribadi Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate. Data-data tersebut mencakup Nomor Kartu Keluarga, Nomor Induk Kependudukan, Identitas keluarga, Golongan Darah, dan lain sebagainya.
Saat membocorkan data tersebut, Bjorka juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada Johnny G Plate. Ia menuliskan: “Happy birthday johnny johnny yes papa” pada laman media Twitter-nya.
Bjorka Klaim Bocorkan Dokumen Rahasia Presiden RI
Selain membocorkan data Menkominfo Johnny G Plate, Bjorka mengancam membobol data MyPertamina hingga mengklaim telah membocorkan dokumen rahasia Presiden RI Joko Widodo.
Namun belum bisa dipastikan apakah dokumen rahasia yang dimaksud adalah milik Presiden Jokowi atau Presiden RI lainnya.
“The next leak will come from the president of Indonesia (kebocoran selanjutnya akan datang dari Presiden Indonesia),” tulisnya dalam laman media sosial Twitter-nya.
Mengunggah dan Menjual Data di Breached.to
Bjorka menyebarkan data pribadi dan sampel-sampelnya ke laman breached.to. Ia tak langsung memberikan semua data tetapi untuk membuktikan keasliannya, Bjorka membocorkan judul surat dan beberapa sampel agar pelanggannya percaya dengan data yang ia miliki.
Harga yang ditetapkan pun cukup tinggi. Ia menetapkan harga hingga mencapai Rp 70-an juta.
Menjual Data Pribadi Penduduk Indonesia dari KPU
Bjorka diduga menjual sebanyak 150 Juta data pribadi penduduk Indonesia. Data tersebut diduga berasal dari Komisi Pemilihan Umum.
Data itu mencakup nama, nomor kartu keluarga, tanggal lahir, alamat lengkap, jenis kelamin, status disabilitas, dan lain sebagainya.
Saling Serang dengan Menteri Kominfo
Bjorka menuliskan: ‘Stop Being Idiot’ dalam situs breached.to. Ungkapan tersebut berarti: ‘Berhenti menjadi idiot’.
Unggahan tersebut menanggapi pesan Johnny G Plate yang mengatakan, ‘Kalau Bisa, Jangan Menyerang’.