MATA INDONESIA, JAKARTA – Di HUT RI ke-75, ada banyak pencapaian yang telah ditorehkan Indonesia di level internasional. Salah satunya, di bidang sastra dan kepenulisan.
Hal ini dibuktikan dengan munculnya banyak penulis Indonesia yang nama dan karyanya begitu dikenal dan diakui dunia. Beberapa di antaranya bahkan sangat legendaris dan punya tempat tersendiri di hati para pembacanya di luar negeri.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut 5 penulis Indonesia yang karya dan kiprahnya mendunia.
1. Pramoedya Ananta Toer
Pramoedya Ananta Toer adalah penulis yang karyanya sudah lebih dari 50 buku dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing. Sosoknya kontroversial dan banyak dipuji di kalangan penulis, namun banyak pula yang kurang suka karena pandangan ideologinya yang berbeda dengan lainnya.
Pada masa Orde Baru, karya-karya Pram sempat dilarang oleh pemerintah. Namun akhirnya Pram banyak mendapat penghargaan dari luar negeri, di antaranya Freedom to Write Award dari PEN American Center, AS, 1988, Penghargaan dari The Fund for Free Expression, New York, AS, 1989, dan Wertheim Award, “for his meritorious services to the struggle for emancipation of Indonesian people”, dari The Wertheim Fondation, Leiden, Belanda, 1995.
2. Mochtar Lubis
Mochtar Lubis adalah penulis dan jurnalis Indonesia yang lahir di Padang, Sumatera Barat, 7 Maret 1922. Karya novelnya antara lain adalah Tidak Ada Esok, Jalan Tak Ada Ujung, Senja di Jakarta, Tanah Gersang, Harimau! Harimau!, serta Maut dan Cinta yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Mochtar Lubis sempat mendapat penghargaan Ramon Magsaysay Award (1950) dan World Association of Newspapers’ Golden Pen of Freedom Award (1967).
3. Buya Hamka
Buya Hamka berkiprah sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. Terkhusus, dalam bidang filsafat, sastra, sejarah, sosiologi, dan politik -Islam maupun Barat. Pria kelahiran Sumatera Barat, 17 Februari 1908 ini kerap menuangkan gugatannya terhadap adat Minangkabau. Terutama, soal kawin paksa.
Buku-buku karya Buya Hamka kini dapat ditemukan di perpustakaan sekolah maupun umum. Beberapa di antaranya ada juga yang dicetak ulang. Dua novel terlaris Buya Hamka yakni Di Bawah Lindungan Ka’bah dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, telah difilmkan.
4. Nh. Dini
Nurhayati Sri Hardini atau lebih dikenal dengan Nh. Dini merupakan salah satu penulis legendaris Indonesia yang masih eksis berkarya hingga usia senja. Berbagai karya sastranya ditulis dengan nada sederhana, agak konvensional, dan mengungkap sisi lain realita kehidupan peran manusia, terutama wanita.
Adapun sejumlah karya tersohor Nh. Dini antara lain, On A Boat (1972), My Name is Hiroko (1977), Pertemuan Dua Hati (1986), dan Heart of Peace (1998). Penulis angkatan 66 ini berhasil melahirkan tak kurang dari 40 judul buku. Ia juga dianugerahi berbagai penghargaan di panggung internasional.
5. Andrea Hirata
Andrea Hirata adalah penulis fenomenal Laskar Pelangi yang lahir di Belitung, 24 Oktober 1967. Karyanya yang terkenal antara lain Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Kaprov. Novel Laskar Pelangi yang telah melambungkan namanya itu telah tersebar hingga ke 20 negara.
Andrea mengantongi penghargaan pemenang dalam Festival Buku New York 2013 kategori fiksi dan menerima Kehormatan Doctor of Letters (Hon DLitt) dari University of Warwick, Inggris 2015.