5 Cara Atasi Takut Jarum Suntik saat Vaksinasi Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sejumlah negara sedang gencar-gencarnya melakukan proses vaksinasi Covid-19, termasuk Indonesia. Tapi, bagaimana nasib yang takut disuntik?

Ada beragam jenis ketakutan pada manusia dimana salah satunya adalah jarum suntik. Mengapa orang mengalami fobia jarum? Ada sejumlah alasan berbeda mengapa seseorang takut jarum, mungkin dari pengalaman orang lain yang sudah melakukan vaksin membuat ketakutan bagi mereka yang takut jarum.

Mungkin juga karena trauma, membayangkan sakitnya kulit tertembus jarum, dan lain sebagainya. Bahkan ada orang yang sudah masuk tahap lanjut dari ketakutan yakni fobia. Melihat jarum suntik saja membuatnya merasa pusing, jantung berdebar, mual, sampai Pingsan

Bagi kamu yang takut dengan jarum suntik, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan.

1. Petugas kesehatan

Hal pertama nyang bisa kamu lakukan adalah, pastikan kamu disuntik oleh tenaga medis yang berpengalaman. Petugas kesehatan yang sudah tahu bagaimana menentukan titik tempat menyuntik, memandu orang yang disuntik dalam mengatur napas (kapan menarik dan menghembuskan napas). Biasanya itu bisa sedikit mengurangi rasa takut.

2. Ubah pola pikir

Selalu berfikir positif, misalnya coba pikirkan dulu apa manfaat yang bisa kamu dapatkan setelah divaksin. Tubuhmu akan lebih sehat dan kebal terhadap penyakit.

Disuntik memang sakit. Tapi itu hanya sementara. Berpikir positif akan membantu meningkatkan kenyamanan dan mengurangi rasa sakit tersebut.

3. Mengalihkan perhatian

Ini yang perlu kamu perhatikan. Coba alihkan perhatian ketika hendak disuntik. Misalkan melihat ke ponsel, sambil berhitung, melihat gambar yang menarik, dan sebagainya. Dengan begitu, kamu bisa melewatkan momentum disuntik.

4. Hadapi ketakutan dan tidak khawatir

Jika ingin disuntik, harus tenang dan ikuti instruksi dari petugas kesehatan. Selalu berpikir yang baik bahwa divaksin itu wajib dilakukan untuk mencegah infeksi Covid-19. Lima M itu adalah memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

5. Berusaha tetap tenang

Kalau kamu ketakutan setengah mati saat hendak disuntik, bisa jadi reaksi kamu akan membuat petugas kesehatan menjadi grogi. Jangan sampai kondisi ini merugikanmu karena bisa jadi proses penyuntikan bisa terasa lebih sakit.

Reporter: Purwati Soleha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini