MATA INDONESIA, JAKARTA – Sabun menjadi benda yang wajib saat mandi. Hal ini karena sabun mengandung senyawa yang dapat menghilangkan lemak dan kotoran yang menempel pada kulit. Tapi tahukah jika dahulu orang-orang tidak menggunakan sabun untuk membersihkan dirinya?
Di zaman dulu, orang-orang di berbagai negara tidak menggunakan sabun untuk membersihkan diri. Di Indonesia saat itu mandi dengan cara menggosok tubuh mereka menggunakan lempengan batu halus untuk membersihkan kotoran yang ada di tubuh. Untuk mengharumkan, biasanya mereka menambahkan bunga-bungaan seperti melati, kenanga, sirih dan mawar ke dalam air pemandian mereka.
Demikian juga dengan orang Yunani Kuno. Mereka mandi menggunakan pasir, batu apung, abu, balok lilin, dan meminyaki tubuh mereka lalu menggosok tubuh mereka menggunakan peralatan metal yang disebut strigil.
Orang Romawi Kuno juga demikian, sebagai pengganti sabun, mereka mandi dengan cara membaluri tubuh mereka dengan minyak dengan debu di atasnya. Hal ini sampai mengering, setelah kering barulah mereka mengelupasnya.
Asal-Usul Sabun
Pada awalnya, sabun tidak digunakan untuk mandi, melainkan untuk membersihkan barang-barang yang terbuat dari tanaman dan hewan. Dahulu masyarakat Mesir Kuno menggunakan campuran garam alkali dan minyak hewan untuk menyembuhkan penyakit kulit.
Dalam sejarahnya, sabun terbuat secara tidak sengaja dari lemak-lemak hewan yang bercampur dengan abu hasil pembakaran di Gunung Sapo. Gunung Sapo adalah gunung yang biasa dijadikan tempat untuk memotong hewan dalam sebuah upacara. Saat hujan, lemak-lemak hewan tersebut bercampur dengan abu kayu hasil dari pembakaran dan mengalir ke sungai Tiber yang berada di bawah gunung. Keduanya menghasilkan senyawa dan terbentuklah busa. Busa inilah yang membuat barang-barang yang dicuci menjadi lebih bersih. Sejak saat itulah orang-orang mulai memproduksi sabun dengan tujuan untuk mandi.
Kemudian pada abad ke-1 orang Romawi Kuno membuat sabun dengan mencampurkan ammonium karbonat yang terdapat dalam urin dengan minyak hewan. Ada pekerja khusus yang mengumpulkan urin tersebut untuk dijual ke para pembuat sabun.
Meskipun sudah dikenal, namun sabun masih menjadi barang asing bagi sebagian masyarakat di Eropa Tengah dan masih dianggap sebagai sesuatu yang istimewa. Sehingga badan orang Eropa Tengah bau karena juga jarang mandi.
Saat ini sudah banyak produsen sabun yang menyampurkan aroma parfum ke dalam sabun mereka. Tujuan pencampuran parfum ke dalam sabun tentunya agar tubuh menjadi harum sekaligus juga untuk menjaga kelembapan kulit.
Reporter: Intan Nadhira Safitri