Wiranto: Tak Perlu Lari, Pemilu Aman

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Pemerintah Jokowi menjamin pemilihan umum (Pemilu) 17 April 2019 nanti akan berjalan aman. Masyarakat tak perlu panik dan jangan lari dari Indonesia.

“Banyak teman yang percaya isu setelah pemilu nanti muncul kerusuhan, kemudian mereka siap-siap meninggalkan Indonesia karena takut. Ini hoax untuk mengacaukan Pemilu,” kata Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto di Jakarta, Selasa 26 Februari 2019.

Menteri Wiranto menegaskan Polri sudah membuat indeks kerawanan Pemilu dari sisi keamanan. Enam bulan sebelum pemungutan suara pemerintah sudah mengetahui skor masing-masing daerah mulai dari yang tidak terlalu aman sampai yang aman. Semuanya jelas, tidak aman penyebabnya apa?

Selama enam bulan pemerintah sudah mentralisir kerawanan-kerawanan tersebut.

Selain Polri, Bawaslu juga membuat indeks kerawanan Pemilu terutama dari sisi penyelenggaraannya.

Hal-hal yang dinilai mempengaruhi kerawanan tersebut seperti terpenuhinya kebutuhan kota suara, indikasi menggunakan politik identitas, dan indikasi politik uang.

Semua itu sudah diidentifikasi sejak jauh hari sebelum hari ini. Data itu membantu aparat kemanan menyiapkan kemampuannya menghadapi kerawanan tersebut.

Jika ingin bepergian Wiranto menganjurkan dilakukan setelah hari pemungutan suara. Setelah menggunakan hak pilihnya.

“Jangan sampai lari, ya?” ujar Wiranto.

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini