Usai Pemilu 2019, Rakyat Diminta Bersatu Kembali

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Proses pencoblosan Pemilu 2019 telah usai berlalu. Untuk itu, masyarakat harus menghilangkan segala perbedaan selama proses pesta demokrasi terbesar rakyat Indonesia tersebut, termasuk untuk bersatu kembali.

“Biduak lalu kiambang Batauik, demikian istilah Minang yang disampaikannya tentang kondisi masyarakat Sumbar yang diharapkan bersatu kembali pasca Pemilu selesai dilaksanakan,” kata Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno di Padang, Jumat 19 April 2019.

Kiambang adalah nama umum bagi paku air dari genus Salvinia. Tumbuhan itu biasa ditemukan mengapung di air menggenang, seperti kolam, sawah dan danau, atau di sungai yang mengalir tenang.

Saat biduk atau sampan lewat, kiambang itu akan tersibak, seolah menjadi dua kubu yang berseberangan, namun setelah sampan berlalu secara otomatis kiambang akan kembali bertaut, menyatu. Tidak terlihat bekas pernah tersibak.

Peristiwa alam itu yang ditangkap sebagai sebuah kearifan lokal, ditunjukkan dalam ungkapan Biduk Lalu Kiambang Batauik yang berarti setelah segala proses selesai dilaksanakan, semua pihak harus bersatu kembali dan menghilangkan perbedaan.

“Pemilu sebagai perwujudan demokrasi telah usai. Segala perbedaan tidak perlu lagi dipersoalkan dan saatnya seluruh komponen masyarakat bersatu mendukung siapapun pemenangnya,” katanya.

Ia pun meminta seluruh masyarakat sumbar, alim ulama, niniak mamak, cadiak pandai, bundo kanduang dan pemuda parik paga nagari untuk menjalankan pesan dalam ungkapan bijak falsafah Minangkabau itu. Hebatnya orang Minang, menurutnya, yaitu terbiasa hidup dalam perbedaan namun tetap bersatu jika perbedaan itu telah sampai kepada sebuah titik keputusan.

“Orang Minang itu egaliter, demokratis namun selalu menjunjung persatuan dan kesatuan di atas segala-galanya,” kata dia.

Di sisi lain Irwan mengajak masyarakat bersabar dengan hasil pemilu. Sebaiknya tunggu informasi dari lembaga resmi, yaitu KPU. “Sebaiknya bersabar menunggu hasil pemilu dari lembaga resmi, yaitu KPU. Berita hoaks sangat banyak, kalau tidak hati-hati dan jika kita terpengaruh, bisa memecah belah persatuan dan kesatuan kita. Mari bersabar dan jangan terpancing dengan berita tak benar” ujarnya.

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini