MINEWS, JAKARTA – Cuaca di Indonesia kian memburuk belakangan ini. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sampai mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di Samudera Hindia wilayah Jawa dalam kurun waktu empat hari, mulai Kamis 18 April 2019 hingga Minggu 21 April 2019.
Bahkan, gelombang tinggi itu diperkirakan bisa mencapai enam meter. Cuaca buruk ini disebabkan adanya pola sirkulasi Eddy di utara Papua, menurut BMKG dalam keterangan resminya, Kamis 18 April 2019.
Umumnya, pola angin di wilayah utara Indonesia dari Barat Laut sampai Timur Laut berkecepatan 3-15 knot, sedangkan wilayah selatan umumnya berkecepatan 3-20 knot.
Saat ini, kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia, selatan Jawa hingga NTB, Laut Sawu, perairan selatan Kepulauan Tanimbar, dan Laut Arafuru.
Potensi gelombang tinggi tidak hanya terjadi di Samudera Hindia selatan Jawa, tetapi juga berpotensi terjadi di 12 wilayah perairan Indonesia lainnya. Tapi kisaran yang lebih rendah yaitu 2,5-4 meter, wilayah tersebut di antaranya Kepulauan Mentawai, Selat Bali–Lombok–Alas, Samudera Hindia barat Sumatera.
Lalu, 20 wilayah perairan Indonesia lainnya juga perlu waspada terhadap potensi gelombang tinggi meskipun dalam kisaran yang lebih rendah lagi yaitu 1,25–2,5 meter, di antaranya di perairan utara Sabang, perairan Kupang–Rote, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat.
BMKG mengimbau nelayan berhati-hati selama periode gelombang tinggi. Beberapa moda transportasi yang rawan terdampak bila gelombang tinggi terjadi yaitu perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry.