Unggul di Jabar, PDIP: Warga Rasakan Kinerja Jokowi

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Walau unggul tipis di Jawa Barat dengan selisih 2,15 persen berdasarkan survei yang dikeluarkan Rectoverso Institute bersama Jaringan Survei Pemuda Pelajar Jawa Barat. PDIP sebagai salah satu partai pengusung utama Jokowwi-Ma’ruf menyambut baik hasil tersebut.

Wakil Ketua DPD PDIP Jabar M Budiana mengatakan keunggulan ini sebagai bukti kinerja pemerintahan di bawah kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla mulai dirasakan oleh masyarakat. Karena survei beberapa bulan sebelumnya kinerja pemerintahan Jokowi belum dirasakan.

“Pertama kami lihat ada kenaikan untuk Pilpres sangat signifikan untuk wilayah Jabar bagi pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin,” katanya di Sindang Reret, Kota Bandung, Senin 1 Maret 2019.

Satu yang paling menarik menurutnya, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf meningkat karena ada respons positif dari masyarakat terkait kinerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

“Ada sekitar 70 persen (kinerja Jokowi) lebih baik. Kenapa demikian karena beberapa bulan lalu masyarakat Jabar belum respons positif. Ini artinya masyarakat mulai merasakan,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Rectoverso Institute bekerjasama dengan Jaringan Survei Pemuda Pelajar Jawa Barat merilis hasil survei terbarunya terkait elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi di Jabar. Hasilnya pasangan 01 unggul tipis dari pasangan 02 dengan selisih 2,15 persen.

Survei itu dilakukan pada periode 15-25 Maret 2019, menggunakan metode multi stage random sampling. Jumlah responden dalam survei tersebut sebanyak 7.500 orang yang tersebar di 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat. Margin off error sebesar 4,47 persen.

Hasil survei itu menempatkan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul di Jabar dengan tingkat elektabilitas sebesar 48,96 persen. Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 46,18 persen.

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini