MATA INDONESIA, JAKARTA – Cina sekarang adalah negara terkuat di bidang ekonomi. Sejajar dengan Amerika Serikat dan Rusia. Atau malah negara ini berada di atas dua negara ini. Cina menjadi satu-satunya negara di dunia yang tak mengalami resesi.
Kesuksesan Cina ini berasal dari tokoh-tokoh hebat yang memimpinnya. Lantas, siapakah tokoh-tokoh di balik kesuksesan negeri tirai bambu ini?
- Mao Zedong
Mao Zedong adalah pendiri Republik Rakyat Tiongkok atau Cina. Sejak kemerdekaan negara ini tahun 1949. Kebijakan Mao adalah membentuk karakter dan nilai-nilai bangsanya.
Kebijakan gerakan kampanye Tiga Anti pada tahun 1951 dan gerakan kampanye Lima Anti di tahun 1952 bertujuan untuk memberantas pelaku penggelapan uang, birokratisme, hingga korupsi uang negara. Cina sejak zaman kekaisaran memang terkenal dengan perilaku korupsinya.
Meski berhasil membentuk karakter bangsa Cina, Mao gagal saat membuat kebijakan Lompatan Besar ke Depan. Kebijakan yang berujung dengan revolusi kebudayaan ini nyaris memusnahkan populasi warga Cina. Mao lupa, saat itu Cina baru saja merdeka. Gerakan ini menyebabkan bencana ekonomi yang besar dan banyak rakyat Cina yang menderita akibat kebijakan tersebut.
- Deng Xioping
Siapa arsitek utama perubahan ekonomi dan politik di Cina. Maka jawabannya adalah Deng Xioping. Menggantikan posisi Mao Zedong sebagai pemimpin Cina, Deng melakukan banyak perubahan.
Kebijakan di zaman dia membuat Cina berubah. Dengan serangkaian reformasi ekonomi.
Reformasi tersebut membantu Cina dalam melakukan perubahan struktural ekonomi. Mulanya Cina hanya bergantung pada sektor pertanian, kemudian Deng membentuk kebijakan manajemen ekonomi yang terpusat serta rencana ekonomi jangka panjang yang fleksibel.
Kebijakan ini memberikan para petani petani kendali secara individu atas produksi dan keuntungan mereka. Hal inilah yang akhirnya mampu meningkatkan produksi pertanian secara besar-besaran.
Deng juga membebaskan perusahaan dari kendali pemerintah pusat. Kemudian dalam hubungan luar negeri, Deng membuka Cinabagi investasi perusahaan asing serta memperkuat hubungan dagang dengan negara barat. Deng lah sebenarnya yang membuat fondasi ekonomi Cina menjadi sebesar sekarang.
- Jiang Zemin
Sepeninggal Deng, Cina mengalami krisis kepemimpinan. Namun beruntung ada sosok Jiang Zemin yang mampu menstabilkan politik dan ekonomi Cina.
Di bawah kepemimpinannya, Cina mengalami perkembangan dan pertumbuhan kesejahteraan dan menciptakan konsep negara sosialis demokratis. Kebijakan ekonomi di era Jiang ini tak dapat dipisahkan dari ekspansi ekonomi, dengan tujuan untuk mencapai perluasan ekonomi yang maksimal.
- Hu Jiantao
Tokoh pembaharu ekonomi di Cina lainnya adalah Hu Jiantao. Saat menjadi presiden, ia punya tujuan mengurangi kemiskinan di wilayah terbelakang Tiongkok. Kebijakannya meningkatkan upah para pekerja membuat Hu Jiantao populer di kalangan pekerja.
Kebijakan ekonomi dibawah kepemimpinan Hu lebih bersifat egaliter dengan peningkatan jumlah subsidi pemerintah dan mengambil kontrol atas sektor kesehatan. Cina berhasil menurunkan tingkat kemiskinan. Gross Domestik Product Cina pun meningkat sebanyak lima kali lipat, dari 10.2 triliun yuan pada tahun 2002 menjadi 54 triliun yuan pada tahun 2012. Kemudian di tahun 2010, Cina berhasil mengalahkan Jepang dan menjadi negara rival Amerika Serikat.
Namun sayangnya perilaku korupsi para birokrat di zaman Hu Jiantao mulai menjamur.
- Xi Jinping
Gebrakan pertama saat Xi Jinping menjadi pemimpin Cina adalah memberantas korupsi. Ia mengeluarkan kebijakan spektakuler yaitu menghukum mati para pelaku korupsi di kalangan birokrat.
Selain Mao dan Deng, Xi Jinping menjadi pemimpin Cina yang paling kuat dan punya karakter tegas dan keras. Ia mampu membawa Cina menjadi negara terkuat di bidang ekonomi. Ia memperluas kekuatan bank swasta dan memungkinkan investor internasional untuk memperdagangkan saham secara langsung di pasar saham Shanghai.
Xi juga telah mengubah beberapa undang-undang yang diberlakukan oleh pendahulunya, dan secara resmi mengakhiri kebijakan satu anak Cina pada 2015. Sementara di dunia internasional, Cina memperkenalkan inisiatif One Belt, One Road untuk memperkuat rute perdagangan dan meluncurkan Bank Investasi Infrastruktur Asia yang ambisius. Untuk menjadikan Cina sebagai negara adidaya global abad ke-21, Xi mendorong reformasi militer untuk meningkatkan angkatan laut dan udara.
Penulis: Intan Nadhira Safitri