Kunker Presiden Perkuat Peran Indonesia dalam Isu Geopolitik Timur Tengah

Baca Juga

Oleh: Puteri Rachmawati*

Kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke Arab Saudi menjadi penanda penting arah baru diplomasi Indonesia yang semakin aktif dan strategis dalam kancah geopolitik global, khususnya di kawasan Timur Tengah. Dalam pertemuan bilateral tingkat tinggi dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), Presiden Prabowo berhasilmembawa Indonesia ke dalam forum Dewan Koordinasi Tertinggi (DKT), sebuahplatform kerja sama yang sebelumnya hanya dimiliki oleh mitra elite Arab Saudi sepertiAmerika Serikat dan Tiongkok. Melalui forum ini, posisi Indonesia sebagai kekuatanmenengah di Asia Tenggara semakin diakui, tidak hanya dalam konteks ekonomi, namun juga politik dan keagamaan di dunia Islam.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar kebijakan luar negeri Indonesia yang mengedepankan kemitraan setara, saling menguntungkan, dan aktif dalammenyuarakan kepentingan negara-negara berkembang. Penandatanganan Minutes of Meeting DKT oleh kedua kepala negara tidak sekadar simbolik, namun juga menjadilandasan institusional yang akan menyinkronkan berbagai kebijakan bilateral di masa mendatang. DKT akan menjadi forum koordinasi tinggi lintas sektor yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri masing-masing negara, mencakup kerja sama di bidang ekonomi, pertahanan, ketahanan pangan, pendidikan, hingga layanan kesehatan dan ibadah haji.

Presiden Prabowo menunjukkan komitmen kuat terhadap diplomasi konkret melaluikesepakatan investasi senilai USD 27 miliar atau sekitar Rp437 triliun. Nilai kerja samaini mencakup bidang energi bersih, industri petrokimia, layanan bahan bakarpenerbangan, serta sektor farmasi dan teknologi kesehatan. Ini adalah bukti bahwaIndonesia bukan hanya datang membawa harapan, tetapi juga menawarkan peluangnyata kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan. Di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian, langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjadikekuatan penyeimbang, bahkan motor penggerak solidaritas global yang berbasis pada prinsip keadilan dan kemanusiaan.

Agenda Presiden Prabowo di Arab Saudi juga menyentuh isu strategis yang menjadiperhatian umat Islam Indonesia, yakni peningkatan layanan ibadah haji dan umrah. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama merancang pembangunan kampung haji di Makkah sebagai pusat pelayanan terpadu bagi lebih dari 220 ribu jamaah haji dan 1,5 juta jamaah umrah Indonesia setiap tahunnya. Rencana ini disambut baik oleh otoritas Kerajaan Arab Saudi dan mendapat dukungan dari berbagai tokoh nasional, termasuk Rektor Universitas Islam Negeri Datokarama, Profesor Lukman Thahir. Iamenyebut inisiatif Presiden Prabowo sebagai terobosan konstruktif yang memperkuatdiplomasi bilateral serta menjawab kebutuhan riil masyarakat Indonesia di Tanah Suci.

Tidak dapat dimungkiri bahwa diplomasi haji menjadi salah satu instrumen paling efektifuntuk memperkuat citra dan peran Indonesia dalam dunia Islam. Presiden Prabowo memahami bahwa hubungan yang kuat dengan Arab Saudi bukan hanya berakar pada kepentingan ekonomi, melainkan juga pada ikatan spiritual yang mendalam antarakedua bangsa. Karena itu, penyediaan layanan terbaik bagi jamaah Indonesia tidaksemata-mata pelayanan publik, tetapi juga bagian dari strategi diplomatik yang berbasispada nilai-nilai agama dan budaya.

Langkah Indonesia menjalin koordinasi erat dengan Arab Saudi juga sangat relevandalam konteks geopolitik Timur Tengah yang tengah mengalami ketegangan serius. Melalui DKT, Indonesia dapat memainkan peran sebagai mitra moderat yang mampumenjembatani dialog dan kerja sama lintas kawasan, termasuk dalam merespons krisiskemanusiaan di Palestina, isu stabilitas di Teluk, maupun perubahan iklim yang memengaruhi ketahanan energi dan pangan global. Indonesia dan Arab Saudi bahkansepakat untuk meningkatkan peran aktif mereka di forum-forum multilateral sepertiG20, IMF, Bank Dunia, OKI, hingga Gerakan Non-Blok guna memperjuangkan keadilanglobal.

Kunjungan kerja Presiden Prabowo ke Arab Saudi juga merupakan bagian darirangkaian lawatan diplomatik ke negara-negara mitra strategis lainnya seperti Brasil dan Prancis. Setelah dari Jeddah, Presiden dijadwalkan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Brasil, sebuah forum ekonomi yang mempertemukan negara-negara berkembang utama, kemudian melanjutkan kunjungan ke Prancis atasundangan Presiden Emmanuel Macron. Agenda ini menunjukkan konsistensi PresidenPrabowo dalam memperluas cakrawala diplomasi Indonesia yang tidak lagi bersifatreaktif, melainkan proaktif dan terstruktur dalam membangun poros-poros kemitraanglobal.

Lebih dari sekadar kunjungan bilateral, langkah Presiden Prabowo di Arab Saudi adalahrefleksi dari transformasi kebijakan luar negeri Indonesia yang menjunjung tinggikepentingan nasional tanpa mengabaikan nilai solidaritas internasional. Dalam konteksTimur Tengah, Indonesia kini bukan hanya penonton, tetapi telah menempatkan dirisebagai pemain kunci yang diperhitungkan.

Pernyataan Rektor UIN Datokarama, Profesor Lukman Thahir, menjadi penegas bahwamasyarakat akademik dan tokoh agama turut mendukung penuh arah baru diplomasiini. Ia menilai pembangunan kampung haji bukan hanya menyentuh aspek pelayanan, tetapi juga menyimbolkan kehadiran negara dalam memenuhi kebutuhan warganya di luar negeri, sekaligus mempererat hubungan strategis dengan mitra utama di dunia Islam.

Kunker Presiden Prabowo ke Arab Saudi telah menciptakan tonggak baru yang akanmembawa Indonesia lebih dekat pada cita-cita menjadi bangsa yang berdaulat, mandiri, dan berperan aktif dalam menjaga perdamaian serta stabilitas dunia. Melalui diplomasiyang cerdas, inklusif, dan berorientasi pada hasil nyata, Indonesia tengah menapakijalur menuju kepemimpinan global yang lebih bermakna.

*Penulis merupakan analis politik luar negeri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kritik Kenaikan Dana Parpol, Sarah Lery Mboeik Tekankan Kesejahteraan Rakyat

Minews.id, Kota Kupang - Usulan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pada 8 Juli 2025 untuk menaikkan bantuan keuangan partai politik...
- Advertisement -

Baca berita yang ini