Tim Jokowi: Sulit bagi Prabowo-Sandiaga Menang Sengketa Pilpres 2019

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Meski sudah resmi melayangkan gugatan sengketa Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi, Prabowo-Sandiaga harus menghadapi kenyataan bahwa mereka kalah dengan angka yang cukup tinggi dari Jokowi-Ma’ruf, yakni 16,9 juta suara.

Dari fakta itu, Ketua Umum Arus Bawah Jokowi Michael Umbas menilai sulit bagi Prabowo-Sandiaga memenangkan sengketa Pilpres 2019 di MK.

Selain soal selisih suara, Michael juga menyoroti bukti-bukti yang disodorkan Prabowo-Sandiaga sebelumnya sudah pernah ditolak oleh Bawaslu karena tidak memenuhi unsur Terstruktur, Sistematis dan Masif (TSM).

“Fakta hukum yang diajukan sama dengan yang pernah dibawa ke Bawaslu. Waktu itu sudah ditolak karena bukan fakta otentik, tapi hanya sekedar link berita online,” kata Michael dalam keterangan resminya, Sabtu 25 Mei 2019.

Karena yakin kubu 02 sulit menang, Michael yang juga menjabat Wakil Kepala Rumah Aspirasi TKN Jokowi-Ma’ruf itu meminta agar Prabowo legawa menerima hasil Pilpres 2019.

Ia juga menyarankan Prabowo menunjukkan sikap kesatria dengan menerima hasil pilpres. Michael menyebut Prabowo adalah keturunan Minahasa yang dikenal berjiwa kesatria, berani dan penuh semangat.

“Jika Prabowo mewarisi darah Minahasa dan paham tentang tradisi demokrasi, tentu dia tidak menolak hasil Pilpres 2019,” ujar Michael.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini