Teka Teki dan Simpang Siur Mahluk Loch Ness di Skotlandia

Baca Juga

MATA INDONESIA, GLASGOW – Ross MacAulay, seorang pekerja kehutanan sekaligus petugas pemadam kebakaran Drumnadrochit tinggal dari kecil di Loch Ness, Skotlandia.

Hingga sekarang, MacAulay tetap tak mempercayai keberadaan mahluk mirip dinosaurus yang tinggal di danau depan rumahnya.

Ia belum pernah melihat makhluk tersebut seumur hidupnya. Sehingga MacAulay menanggap hal tersebut hanyalah mitos belaka.

Monster Loch Ness adalah salah satu mitos tertua dan paling abadi di Skotlandia. Monster ini menginspirasi penulisan buku, acara TV, film, dan menopang industri pariwisata utama di sekitar danau tempat Loch Ness konon tinggal.

Masyarakat Skotlandia menyebut monster tersebut dengan panggilan akrab “Nessie”. Mahluk ini kerap digambarkan memiliki tubuh besar seperti dinosaurus, leher panjang, dengan satu atau dua punuk yang menonjol dari air.

Legenda Nessie terlacak hingga 1.500 tahun yang lalu. Seorang misionaris Irlandia St Columba menemukan seekor binatang laut yang buas di Sungai Ness pada tahun 565 Masehi.

Konon, setelah itu banyak orang mengaku melihat makhluk misterius sebagai makhluk berleher panjang dengan punuk di punggung seperti dinosaurus. Panjangnya sekitar 5 – 12 meter.

Penunggu Danau

Orang sering menyebut Danau Loch Ness. Sayangnya sebutan tersebut tidak tepat. Loch sebenarnya berarti danau, jadi Loch Ness berarti danau Ness. Danau ini punya pemandangan yang indah. Letaknya di Skotlandia bagian utara dan merupakan danau terbesar di Skotlandia.

Sebenarnya cerita soal penampakan mahluk ini kembali ramai setelah surat kabar lokal, The Inverness Courier memberitakan munculnya Nessie pada 2 Mei 1933 beserta fotonya. Media itu menceritakan kisah tentang pasangan di wilayah setempat yang mengklaim melihat seekor binatang raksasa menggelinding dan jatuh di permukaan air danau.

Berita itu langsung heboh. Apalagi surat kabar London tertarik dengan berita ini sampai mengirim koresponden ke Skotlandia. Karakter Nessie kemudian lebih mirip dengan plesiosaurus yang telah punah 60 juta tahun lalu.

Plesiosaurus adalah hewan berdarah dingin yang membutuhkan kehangatan dari lingkungan sekitar.  Secara ilmiah, plesiosaurus tidak akan dapat bertahan hidup di lingkungan air dingin seperti Loch Ness. Mahluk ini membutuhkan udara untuk bernafas. Logikanya jika Nessie adalah plesiosaurus, tentu saja penampakannya akan lebih sering terjadi.

Monster Loch Ness

Tak heran, para ahli mulai meragukan adanya monster di danau tersebut. Beberapa kali ilmuwan melakukan penelitian di danau tersebut. Mereka  menggunakan sonar, maupun melakukan penyelidikan terhadap foto ‘Loch Ness’ pada 1933 tersebut. Hasilnya, mereka tak menemukan apapun. Sebagian peneliti meyakini foto tahun 1933 adalah tipuan belaka.

Tapi sejumlah kalangan belum puas dengan penjelasan tersebut. Teka teki pun berlanjut. Di tahun 2000 an, beberapa ilmuwan kemudian mengungkap hasil investigasi mereka.

Para peneliti dari Selandia Baru baru baru ini membuat catatanterhadap seluruh spesies yang hidup di Danau Ness dengan menarik DNA dari sampel air danau.

Dari hasil penelitiannya, taka ada jejak DNA monster Loch Ness. Berdasarkan temuan ini, ilmuwan Selandia baru menegaskan bahwa keberadaan Nessie adalah fiktif.

Ahli genetika Neil Gemmell dari Universitas Otago di Selandia Baru menegaskan jejak DNA lebih dari 3.000 spesies yang hidup di sekitar atau di dalam Loch Ness, termasuk ikan, rusa, babi, burung, manusia dan bakteri, tidak menampakkan bukti keberadaan sang monster. “Kami tidak menemukan reptile sama sekali, ” ujarnya.

Pembuktian berikutnya, sejumlah tim ilmiah mensurvei Loch Ness pada Juni 2018.  Mereka mengambil lebih dari 250 sampel air dari permukaan dan bagian dalam danau selama dua minggu.

Penggunaan sampling eDNA sebagai alat untuk memantau kehidupan laut seperti ikan paus dan hiu. Setiap kali seekor makhluk bergerak melalui lingkungannya, mereka meninggalkan fragmen kecil DNA dari kulit, sisik, bulu, bulu, tinja, dan urine.

Hasilnya, dari urutan genetik dari ratusan ribu organisme yang berbeda tak ada mahluk seperi Loch Ness. Mereka hanya menemukan di danau tersebut hanya terdapat belut. Para ilmuwan menambahkan, penampakan Nessie mungkin adalah penampakan belut yang tumbuh terlalu besar. Meskipun teori ini kemungkinannya sangat kecil.

Penampakan

Di tahun 2020, seorang peneliti Loch Ness mengaku melihat penampakan kedua hewan misterius itu.  Peneliti bernama Eoin O’Faodhagain (55), yakin dia telah menangkap gambaran sosok misterius itu saat muncul di perairan danau Skotlandia, pada 13 April 2020.

Daftar Resmi Pemantauan Monster Loch Ness telah “mengonfirmasi” rekaman tersebut, yang menunjukkan sesuatu yang tidak dapat dijelaskan muncul dari Teluk Urquhart sekitar pukul 08.11 pagi.

Eoin juga menyatakan sebelumnya telah melihat penampakan monster legendaris tersebut pada 18 Januari. Dia juga percaya telah melihat Nessie (panggilan monster Loch Ness) 4 kali tahun lalu, tetapi mengaku khawatir jangan-jangan Nessie ikut mengarantina dirinya saat terjadi pandemi virus corona. “Sejujurnya aku pikir Nessie pergi ke karantina, karena selama hampir 3 bulan terakhir aku tidak melihatnya,” katanya pada Mail Online.

Orang Irlandia itu menjelaskan Loch Ness menjadi “danau hantu” sekarang karena kegiatan berperahu telah ditangguhkan untuk mematuhi aturan protokol kesehatan. Dalam rekaman video, sosok berwarna putih terlihat naik dari air dan mengambang di permukaan selama beberapa detik, lalu mengeluarkan busa putih.

Eoin mengatakan, makhluk misterius itu muncul setinggi 3-4 kaki dari air. Ia percaya bahwa pola-pola gerakannya menunjukkan panjang Loch Ness setidaknya 10 kaki (3 meter). “Sangat melegakan mendapatkan penampakan lain, terutama yang kedua tahun ini secara beruntun,” tambahnya.

Setelah ia melaporkan penampakan tersebut ke Daftar Resmi Pemantauan Monster Loch Ness, kejadian itu dikonfirmasi telah terekam di Loch Ness Live Cam.

Situs tersebut mengumpulkan semua penampakan makhluk yang terekam, dan mengklaim ada total 1.115. Tahun lalu ada 18 kali penampakan, terbanyak sejak 1983.

Reporter : Adinda Catelina Fadjrin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini