Tak Hanya Sulit, 5 Tarian Tradisional Ini Juga Dianggap Mistis

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Di Indonesia kesenian tari memiliki keragaman yang unik sejak zaman dulu hingga sekarang. Setiap tarian biasanya mewakili adat dan istiadat masing-masing daerah. Nilai serta unsur dari nenek moyang pun tidak pernah lepas dari tiap gerakan yang diciptakan. Salah satunya ialah unsur mistis dalam sebuah tarian.

Berikut ini adalah beberapa tarian daerah yang mengandung unsur mistis yang bikin kamu merinding.

  1. Tari Calon Arang

Bagi masyarakat Bali, Tarian Calon Arang merupakan salah satu tarian mistis yang sudah tidak asing lagi. Bahkan dramatari ritual magis ini menceritakan kisah-kisah yang berkaitan dengan ilmu sihir, ilmu hitam maupun ilmu putih. Mulai dari Pangiwa, Pangleyakan hingga Panengen.

Di beberapa bagian pertunjukannya juga menampilkan adegan adu kekuatan dan kekebalan seperti halnya adegan kematian bangke-bangke, menusuk rangda dengan senjata tajam secara bebas. Tak heran jika Calon Arang sebagai pertunjukan seni tari adu kekebalan batin.

Ada pula di versi tarian Calon Arang lainnya menampilkan adegan pemayatan di Bali. Istilahnya Bangke Matah. Ini merupakan manusia hidup yang seolah-olah di upacarai layaknya orang meninggal dan menjadi dasar pemgundangan kekuatan leak yang menjadi identitas dalam Calon Arang.

Misalnya dalam adegan pemayatan yang dilakukan di Pura Dalem. Saat itu mayat diusung yang diikuti ratusan anggota Sandhi Murti dari belakang. Kemudian saat upacara selanjutnya di hebohkan para penonton lantaran melihat api dan kain putih yang membentang, tidak sampai 15 menit mayat tadi hidup kembali.

  1. Tari Jaran Kepang

Di Jawa Timur, tarian Jaran Kepang atau biasa Jathilan. Para penari yang menggiringi kesenian ini juga terbilang unik, pasalnya ada yang yang menggunakan topeng barongan dan topeng genderuwo.

Dalam tarian ini para penari bisa saja menyeruduk ke arah penonton. Hal ini menandakan bahwa penari telah kerasukan arwah banteng. Meski begitu sisi mistis kesenian ini sangat terasa saat penari mengalami kondisi bergerak, namun pikirannya sudah tidak sadarkan diri.

Bahkan para penari juga mengajak penonton lain untuk ikut menari hingga mereka yang melihat menjadi tidak sadarkan diri. Lebih menyeramkannya lagi saat penari sudah hilang kendali sampai ia memakan benda pecah belah dan mampu mengupas kelapa menggunakan gigi dengan mudahnya.

  1. Tari Bengawak Be

Tarian tradisional Bengawak Be berasal dari Jambi. Kesenian ini biasanya dengan boneka. Namanya Luka Gilo yang berasal dari buah labu.

Penggunaan buah labu ini mirip dengan kepala manusia. Saat tarian ini mulai berbagai mantera untuk mengundang roh agar masuk kedalam boneka Lukah Gilo.

Bahkan masyarakat sekitar meyakini Lukah Gilo akan bergerak sendiri jika roh sudah merasuk ke dalam boneka tersebut. Boneka Lukah Gilo sangat berperan dalam kesenian tari ini karena ia memang sengaja memasukan makhluk halus agar ikut berperan dalam Tarian Bengawak Be.

  1. Tarian Sintren

Tarian tradisional ini berasal dari Cirebon yang kemudian menyebar ke wilayah Jawa Tengah. Pengambilan nama Sintren dari “si” yang berarti dia dan “tren” mengartikan panggilan dari seorang putri.

Oleh karena itu tarian ini menceritakan tentang seorang putri sebagai pemain utamanya. Bahkan kriteria penari kesenian ini harus perawan dan melakukan ritual terlebih dahulu.

Terdapat pula unsur magis dalam tarian tradisional ini yakni adanya sosok roh sebagai bidadari yang akan merasuki tubuh penari. Tentunya hal ini terlihat ketika penari tersadar saat pawang memberikan mantera. Dalam sekejap si penari akan berubah setelah kemasukan roh halus.

  1. Tarian Sanghyang

Tari Sanghyang merupakan tari kerauhan dalam keadaan tidak sadarkan diri. Tarian ini memiliki arti mistis sebagai penolak bahaya dan untuk menyelamatkan desa dari malapetaka akibat wabah penyakit, bencana alam dan sebagainya.

Bahkan tarian ini ada pengiring gamelan seperti tarian tradisional umumnya. Melainkan hanya menggunakan suara vocal saja. Bahkan si penari saat pertunjukan akan kemasukan roh kahyangan dan binatang lainnya yang memiliki kekuatan merusak seperti babi hutan, monyet atau yang memiliki kekuatan gaib lainnya.

Selain itu para penari juga harus menjalankan beberapa pantangan seperti tidak boleh lewat di bawah jemuran pakaian, tidak boleh berkata jorok dan kasar, tidak boleh berbohong, dan tidak boleh mencuri. Meski begitu ada hal unik dalam pementasan yakni sang penari akan menari di atas bara api, kemudian berkeliling desa pada malam hari untuk mengusir wabah penyakit.

Reporter: Azzura Tunisya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini