Survei SMRC: Elektabilitas Jokowi Unggul 20 Persen Lebih dari Prabowo

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma’ruf Amin makin hari makin moncer. Terbaru, lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei nasional elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 01 tersebut unggul 20 persen dari pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.

Survei SMRC menyatakan bahwa Jokowi-Ma’ruf Amin unggul dengan perolehan 54,9 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga hanya memperoleh 32,1 persen.

“Responden diberi pertanyaan ‘Jika pilpres dilaksanakan hari ini, siapa pasangan capres-cawapres yang akan dipilih?’. Hasilnya 54,9 persen responden menjawab Jokowi-Ma’ruf, 32,1 persen memilih Prabowo-Sandi, dan 13,0 persen menjawab tidak tahu,” kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani di Jakarta, Minggu 10 Maret 2019.

Deni menambahkan, walaupun 13 persen undecided votters memilih Prabowo-Sandi, pasangan Jokowi-Ma’ruf masih tetap unggul di atas Prabowo-Sandi. Dia juga mengatakan 87 persen calon pemilih sudah bersikap akan memilih capres-cawapres.

“Selisih keduanya 23 persen, bila 13 persen undecided semuanya ke Prabowo-Sandi maka Jokowi-Ma’ruf masih unggul sekitar 6 persen,” katanya.

Survei SMRC ini dilakukan pada 24-31 Januari 2019 kepada 1.620 responden yang dipilih secara multistage random sampling. Sedangkan untuk teknis wawancara dilakukan secara tatap muka.

Sementara untuk margin of error (MoE) dalam survei ini kurang lebih 2,65 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Quality control hasil wawancara dilakukan secara random, sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor kembali mendatangi responden terpilih, dalam quality control ini tidak ditemukan kesalahan.

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini