Oleh : Fabian Aditya Pratama )*
Retreat pembekalan kepala daerah yang diselenggarakan di Akademi Militer Magelang selama satu pekan bukanlah sekadar pelatihan dengan pendekatan militeristik, melainkan sebuah forum untuk memperkuat nilai-nilai kepemimpinan yang esensial, salah satunya kedisiplinan. Kegiatan ini menjadi kesempatan bagi para kepala daerah untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam menjalankan pemerintahan yang lebih baik dan efektif.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan bahwa retreat ini bukan untuk membentuk kepala daerah menjadi sosok yang militeristik, melainkan untuk menanamkan nilai disiplin dan ketepatan waktu yang juga menjadi aspek penting dalam sektor swasta.
Menurutnya, kedisiplinan merupakan faktor kunci dalam birokrasi yang tugas utamanya adalah melayani masyarakat dengan baik. Selain itu, aspek kebersihan juga menjadi perhatian dalam kegiatan ini, mengingat pentingnya lingkungan yang bersih dan tertata dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang efektif.
Selain memberikan pembelajaran mengenai kedisiplinan, retreat ini juga berperan dalam mempererat komunikasi dan jaringan antar kepala daerah. Dengan saling mengenal satu sama lain, diharapkan koordinasi dalam menjalankan tugas pemerintahan dapat berjalan lebih lancar. Komunikasi yang baik antar kepala daerah akan memberikan dampak positif dalam menyelaraskan kebijakan yang diterapkan di berbagai wilayah.
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional TB. Ace Hasan Syadzily mengingatkan para kepala daerah untuk selalu waspada terhadap dinamika geopolitik global yang dapat berdampak pada kondisi daerah masing-masing. Dalam hal ini, menciptakan iklim investasi yang sehat menjadi salah satu langkah penting untuk menghadapi tantangan tersebut. Dengan kebijakan yang tepat, setiap daerah dapat memanfaatkan perubahan geopolitik sebagai peluang untuk memperkuat perekonomian lokal.
Efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) juga menjadi sorotan dalam retreat ini. Kepala daerah diharapkan dapat mengelola anggaran dengan lebih baik guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan target Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) yang ingin mencetak pemimpin-pemimpin daerah dengan karakter negarawan yang kuat.
Disisi lain Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, yang baru saja dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025, menegaskan bahwa retreat ini bukan hanya sekadar forum pembelajaran, tetapi juga menjadi wadah untuk membangun hubungan emosional dan tim antar kepala daerah. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, serta antar kepala daerah sendiri, menjadi faktor penting dalam menciptakan kebijakan yang efektif dan memberikan dampak luas bagi masyarakat.
Retreat ini dirancang untuk memberikan pembekalan mengenai tata kelola pemerintahan berbasis good governance serta memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Para peserta mendapatkan materi dari 40 narasumber yang terdiri dari menteri, wakil menteri, pejabat setingkat menteri, serta perwakilan lembaga non-kementerian.
Beberapa topik utama yang dibahas mencakup Ketahanan Nasional dan Wawasan Kebangsaan, Asta Cita, Program Kementerian dan Lembaga, Tugas dan Fungsi Kepala Daerah, Kepemimpinan dan Komunikasi Politik, serta Team Building. Dengan metode pembelajaran yang disiplin dan terstruktur, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas kepemimpinan para kepala daerah agar lebih efektif dalam melayani masyarakat.
Selama berlangsungnya kegiatan, para peserta tidak diperkenankan membawa pendamping atau ajudan ke dalam lokasi retreat agar dapat lebih fokus dalam menerima materi. Biaya penyelenggaraan, akomodasi, dan konsumsi ditanggung oleh Kementerian Dalam Negeri, sementara transportasi dan kebutuhan pribadi menjadi tanggung jawab masing-masing daerah melalui APBD.
Setelah menyelesaikan retreat ini, Rahmat Mirzani Djausal berkomitmen untuk segera merealisasikan program-program prioritas di Lampung, termasuk pembangunan infrastruktur jalan, peningkatan nilai tambah komoditas pertanian, serta penguatan kualitas sumber daya manusia guna membuka lebih banyak lapangan pekerjaan. Dengan semangat yang diperoleh dari retreat ini, ia bertekad untuk segera bekerja guna memastikan pembangunan di Lampung berjalan sesuai dengan visi dan misi yang telah dirancang.
Retreat kepala daerah di Akademi Militer Magelang menjadi momentum penting bagi para pemimpin daerah untuk memperdalam pemahaman mereka dalam menjalankan roda pemerintahan. Kegiatan ini bukan hanya memberikan wawasan dan pengetahuan baru, tetapi juga membangun jaringan dan sinergi yang lebih kuat dalam pemerintahan. Dengan komitmen yang tinggi, diharapkan setiap kepala daerah mampu menerapkan pembelajaran dari retreat ini untuk menciptakan pemerintahan yang lebih baik dan berpihak kepada masyarakat.
Pemerintah yang efektif tidak hanya ditentukan oleh kebijakan yang baik, tetapi juga oleh kemampuan pemimpin dalam mengelola sumber daya, membangun komunikasi yang baik, serta memastikan bahwa setiap kebijakan dapat diimplementasikan dengan optimal di lapangan.
Sebagai bagian dari proses pembelajaran dalam retreat ini, setiap kepala daerah diharapkan mampu mengadaptasi ilmu yang telah diperoleh untuk diterapkan di wilayah masing-masing. Setiap daerah memiliki karakteristik dan tantangan tersendiri, sehingga pendekatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi lokal. Oleh karena itu, kepala daerah perlu terus berinovasi dalam menciptakan solusi yang tepat guna menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Dengan adanya retreat ini, diharapkan bahwa sinergi antar kepala daerah dan antara pemerintah pusat dan daerah dapat semakin meningkat. Kolaborasi yang baik tidak hanya akan mempercepat pembangunan, tetapi juga memastikan bahwa program-program pemerintah dapat berjalan secara efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
)* Penulis adalah Kontributor Nawasena Institute