Menjelang Ramadan, Pemerintah Jaga Rantai Distribusi agar Harga Pangan Stabil

Baca Juga

Oleh: Anindiya Anissa )*

Menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2025, pemerintah telah merancang berbagai strategi untuk menjaga stabilitas harga pangan dan kelancaran distribusi. Berbagai kebijakan telah disiapkan guna memastikan masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga yang wajar. Salah satu upaya utama yang dilakukan adalah pengawasan ketat terhadap rantai distribusi serta intervensi pasar jika diperlukan. Dengan langkah ini, pemerintah berupaya mencegah lonjakan harga yang dapat membebani masyarakat.

Deputi Bidang Koordinasi Informasi dan Evaluasi Komunikasi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Fritz Edward Siregar, menegaskan bahwa pemerintah akan bertindak cepat jika terjadi kenaikan harga bahan pokok yang tidak wajar. Operasi pasar telah disiapkan untuk menekan lonjakan harga, terutama pada komoditas strategis seperti minyak goreng dan gula. Selain itu, sejumlah BUMN juga dilibatkan dalam skema distribusi untuk memastikan pasokan pangan tersedia di seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah menargetkan agar masyarakat tetap dapat mengakses bahan pangan dengan harga yang sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan.

Selain memastikan ketersediaan stok, pemerintah juga menggandeng Satgas Pangan Polri guna mengawasi distribusi bahan pokok di pasar. Kepala Satgas Pangan Mabes Polri, Brigjen Pol Helfi Assegaf, menyatakan bahwa pengawasan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada penyimpangan harga yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). Meskipun Papua mengalami sedikit kenaikan harga, kondisi ini masih dalam batas wajar dan tetap dalam pengawasan ketat. Pemerintah juga memastikan bahwa distribusi bahan pokok tidak terhambat, serta memberikan sanksi tegas bagi pihak yang melanggar ketentuan harga yang telah ditetapkan.

Sebagai langkah tambahan dalam menjaga stabilitas harga, pemerintah turut memastikan kelancaran distribusi bahan pokok lainnya, termasuk pupuk, bibit, dan gas elpiji. Upaya ini bertujuan untuk mencegah hambatan dalam produksi pertanian dan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Pengawasan ini dilakukan dengan ketat untuk menjamin bahwa semua bahan pokok dapat tersedia tanpa ada praktik penimbunan atau spekulasi harga yang merugikan konsumen. Masyarakat pun diimbau untuk turut berperan aktif dalam melaporkan setiap indikasi pelanggaran distribusi atau harga pangan yang tidak wajar.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memastikan bahwa ketersediaan sembilan bahan pokok dalam kondisi aman untuk menghadapi Ramadan hingga Idul Fitri 2025. Berdasarkan hasil evaluasi pemerintah, stok bahan pangan strategis, termasuk beras, gula, minyak goreng, dan daging, mencukupi untuk mendukung operasi pasar. Beras, sebagai salah satu komoditas utama, memiliki stok lebih dari dua juta ton di Bulog, yang dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional tanpa perlu dilakukan intervensi harga dalam waktu dekat. Dengan demikian, masyarakat dapat merasa tenang karena bahan pangan pokok tetap tersedia dengan harga yang stabil.

Selain memastikan stok, pemerintah juga memonitor pergerakan harga di pasar guna mengantisipasi potensi kenaikan harga yang tidak terkendali. Amran menyebut bahwa harga bahan pokok seperti beras saat ini relatif stabil di seluruh Indonesia, meskipun tidak merinci secara spesifik harga pasar yang berlaku. Pemerintah tetap waspada dan siap mengambil langkah intervensi apabila ditemukan indikasi kenaikan harga yang tidak wajar, termasuk melalui pelaksanaan operasi pasar yang lebih luas.

Dalam upaya memperkuat pengendalian harga, pemerintah juga menegaskan bahwa tidak ada toleransi terhadap pengusaha yang menjual bahan pokok di atas HET. Jika ditemukan pelanggaran, pemerintah akan mengambil langkah tegas berupa penyegelan tempat usaha serta pembekuan izin operasional. Pemerintah berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari praktik harga yang merugikan, sehingga semua pelaku usaha wajib mematuhi regulasi yang telah ditetapkan.

Sebagai bagian dari strategi yang lebih komprehensif, pemerintah juga menargetkan penambahan jumlah titik operasi pasar di seluruh Indonesia. Saat ini, telah dipersiapkan lebih dari 4.000 titik distribusi yang tersebar di berbagai daerah, termasuk di wilayah terpencil. Pemerintah juga telah bekerja sama dengan sejumlah platform digital untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi harga pangan terkini serta lokasi operasi pasar terdekat.

Selain itu, sektor logistik dan transportasi juga menjadi fokus utama dalam menjaga kelancaran distribusi pangan. Pemerintah telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait guna memastikan tidak ada hambatan dalam pengiriman bahan pokok dari daerah produsen ke pasar. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko keterlambatan distribusi yang sering menjadi penyebab utama kenaikan harga pangan di beberapa wilayah.

Langkah-langkah yang telah disusun ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan stabilitas harga pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk kementerian terkait, BUMN, dan aparat kepolisian, pemerintah optimis bahwa rantai distribusi pangan akan tetap lancar dan harga tetap terkendali. Masyarakat diharapkan dapat menjalani bulan suci Ramadan dengan tenang tanpa harus khawatir terhadap lonjakan harga bahan pokok.

Pada akhirnya, keberhasilan kebijakan ini sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, serta masyarakat. Semua pihak diharapkan dapat berperan aktif dalam menjaga stabilitas pangan, baik melalui kepatuhan terhadap regulasi maupun partisipasi dalam operasi pasar yang telah disiapkan. 

Dengan langkah-langkah strategis yang telah diterapkan, pemerintah optimis bahwa kebutuhan pangan selama Ramadan dan Idulfitri akan tetap terpenuhi, memberikan kenyamanan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam menjalani ibadah dan merayakan hari kemenangan dengan penuh kebahagiaan.

)* Pemerhati Kebijakan Publik

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Retreat Kepala Daerah Berperan Penting Wujudkan Pemerintahan Lebih Baik

Oleh : Fabian Aditya Pratama )* Retreat pembekalan kepala daerah yang diselenggarakan di Akademi Militer Magelang selama satu pekan bukanlah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini