Pink Venom, Musik Campuran Modern dan Tradisional ala BLACKPINK

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – BLACKPINK siap meluncurkan album baru mereka. Kalau bicara tentang kesuksesan, rasanya apapun yang mereka rilis akan trend. Apalagi comeback mereka kali ini sudah setahun.

Nggak heran kalau bukan cuma fans, tapi publik menunggu rilisan baru dari mereka.

Tahun lalu, BLACKPINK merilis album mereka. Seperti biasa, reaksi yang mereka dapatkan selalu bagus. Untuk kesekian kalinya, BLACKPINK menjadi salah satu girl group paling sukses di dunia.

Keluarnya ‘Pink Venom’ langsung memecahkan rekor BLACKPINK sendiri. Sekarang, kita bisa dengar lagu ini dimana-mana. ‘Star Factor’ BLACKPINK.

Seperti biasa, BLACKPINK pasti merilis lagu yang mudah ‘menempel’ di kepala orang. Bagian chorus lagu mereka biasanya akan terngiang-ngiang bagi para pendengarnya. Belum lagi dengan bagian rap khas Jennie dan Lisa. Formula lagu mereka selalu tepat.

Untuk ‘Pink Venom’, kita bisa mendengar instrumental-nya yang mencolok. Bukan BLACKPINK kalau comeback-nya nggak meriah. Lagu kali ini pun begitu.

Sebagai lagu pre-release, BLACKPINK membuat orang berekspektasi atas apa yang akan mereka luncurkan untuk single utamanya.

Teddy, sebagai produser, menyebutkan Pink Venom sebagai lagu yang merepresentasikan BLACKPINK. Dua kata yang memiliki arti berlawanan.

Chorusnya mudah dengan lirik yang adiktif. Sama seperti ‘Ddu-Du-Ddu-Du’ atau lagu mereka tahun lalu, ‘How You Like That’.

Dengan gaya hiphop dan dance, kita bisa mendengar berbagai alat musik di lagunya. Tapi, fans tertarik dengan instrumen di intronya.

Namanya Geomungo. Kadang sebutannya sebagai ‘Sitar Bangau Hitam’ untuk orang Korea. Alat ini terlihat saat Jisoo memainkannya di pembuka musik video mereka sendiri. Elemen ini seperti menarik para pendengar dari awal lagu ini mulai.

Geomungo merupakan alat musik tradisional dari Korea. Bentuknya panjang dengan senar. Untuk cara memainkan, alat musik ini akan dipetik. Jari dari pemainnya akan mengatur nada. Lalu, kita bisa dengar bunyi dari senar yang menggema.

Biasanya alat musik itu untuk berbagai acara tradisional di Korea.

Untuk scene ini, ternyata Jisoo bahkan harus belajar dulu cara memainkan alat musiknya. Tampaknya, ia cukup piawai dengan pujian dari guru yang mengajarinya. Kalau soal totalitas, mungkin hal ini nggak perlu diragukan lagi.

Mungkin fans sendiri nggak menebak akan adanya sentuhan tradisional dengan musik BLACKPINK yang terlihat sangat modern ini.

Dengan video yang memukau, BLACKPINK kembali memberikan kesan yang baik untuk publik. Warna yang mencolok dan berbagai scene yang kuat.

Pink Venom menjadi pembuka yang baik untuk comeback BLACKPINK. Sekarang, orang mungkin sudah mendengar lagu ini di mana-mana. Dengan Pink Venom, ekspektasi fans untuk album mereka tanggal 16 September nanti semakin membuncah.

Selanjutnya, musik catchy apa lagi yang akan dirilis oleh BLACKPINK untuk para fans mereka?

Penulis: Deandra Alika Hefandia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini