Perseteruan William Hanna dan Joe Barbera Jadikan Film Kartun Tom and Jerry

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOS ANGELES – Industri animasi tahun 1935 sedang mengeliat. Saat itu Disney sukses dengan film seri animasi Mickey Mouse dan Porky Pig. Saingan utama Disney Metro-Goldwyn-Mayer (MGM) tak mau kalah untuk menciptakan karakter baru yang bisa menandingi tokoh kartun Disney.

Petinggi MGM sampai memanggil para animator untuk merancang tokoh dan cerita baru. Dua animator MGM William Hanna dan Joe Barbera bekerja sama merumuskan ide baru. Berawal karena mereka sering bertengkar dan berdebat.

Dari perseteruan ini lahirlah konsep sederhana: sebuah kartun dengan dua karakter berbeda yang kerap terlibat konflik dan kejar-kejaran. Saat itu dalam bayangan mereka dua karakter tersebut adalah kucing bernama Jasper dan tikus bernama Jinx.

Rancangan film ini adalah pertengkaran yang tak berhenti dengan alur cerita yang penuh slapstick atau komedi fisik. Aksi-aksinya penuh dengan kekerasan. Dan, kedua karakter binatang ini tak mengucapkan sepatah kata pun.

Alasan film ini tak memiliki suara menurut Joe Barbera adalah karena adegan dan kesimpulan sudah bisa membuat kartun ini menarik seperti film Charlie Chaplin. Joe hanya menyuruh Hanna untuk mengisi suara suara jeritan Jasper yang mirip manusia.

Pada 10 Februari 1940, karya Hanna dan Barbera ini tayang dengan judul “Puss Gets the Boot”.

Film ini saat penayangannya ternyata mendapat respons yang luar biasa. Adegannya seperti sesuai dengan rancangan awal. Jasper mengejar Jinx hingga memecahkan barang seisi rumah. Keduanya terlibat baku hantam. Semua berakhir ketika Jinx mengalahkan Jasper. Pemilik rumah, yaitu seorang perempuan berkulit hitam yang tampil setengah badan – menarik ekor Jasper sambil mengomel karena perabotan rumahnya berantakan.

Puss Gets the Boot masuk nominasi Oscar untuk film animasi pendek terbaik pada tahun 1941. Dari sini, nama si kreator yaitu Hanna dan Barbera mulai terkenal. MGM menunjuk keduanya untuk menjadi kepala studio.

Seiring waktu, tayangan dalam bentuk serial di televisi ini mengalami perubahan. Jasper berubah nama jadi Tom dan Jinx menjadi Jerry—yang kemudian menjadi nama serial Tom and Jerry. Selain itu muncul karakter baru, yakni anjing bulldog bernama Spike, dan berbagai karakter kucing lain dengan beragam warna.

Meski berulang-ulang dengan alur cerita hampir tak berubah dan seluruh episode alurnya itu-itu saja, serial ini mendapat perhatian pemirsa televisi.

Masa keemasan Tom and Jerry terjadi pada tahun 1950-an sampai 1960-an. Saat itu kartun produksi MGM ini berulang kali masuk nominasi Oscar dan menjadi pemenang dalam kategori film animasi pendek terbaik. Beragam penghargaan dan survei sebagai kartun terbaik pun diperoleh dari berbagai lembaga. Meski demikian, seiring popularitasnya yang kian besar, Tom and Jerry melahirkan beragam kontroversi, mulai dari kekerasan hingga isu rasial.

William Hanna seringkali menampik tuduhan kekerasan. Pada tahun 1977, sebagaimana dikutip dari riset Richard B. Haynes berjudul “Children’s Perceptions of ‘comic’ and ‘authentic’ cartoon violence” (1977: 63), Hanna menyebut tidak ada yang salah dengan kekerasan pada kartun buatannya. Hal ini karena hiburan, bukan mendukung kekerasan.

Selain kekerasan, film ini juga mendapat kritikan karena majikan Tom yaitu Mammy Two Shoes mengambarkan sosok yang galak dan bawel. Berbadan besar, berkulit hitam, kerap memakai baju warna-warni, serta memiliki aksen khas orang AS di selatan.

Karakter Mammy menunjukkan stereotip rasis tentang orang kulit hitam, khususnya wanita Afro-Amerika. Penggambarannya mencitrakan orang kulit hitam sebagai sosok yang tidak ramah, norak, dan berada di posisi “rendahan.

Atas dasar inilah, banyak lembaga penyiaran dan media yang memberikan sensor atau peringatan terhadap tayangan Tom and Jerry.

Amazon, misalnya, pernah memberikan peringatan rasisme terhadap Tom and Jerry pada tahun 2014.

Meski kritikan dan kecaman bertubi-tubi, serial ini masih menyedot perhatian penonton. Tahun 2020, film animasi Tom and Jerry dirilis Warner Bros Pictures.

Penggarapan Film Tom and Jerry ini oleh Tim Story dan naskahnya oleh Kevin Costello. Warner sengaja mengangkat film ini sebagai film live-action/animasi pada 2009 karena jejak rekor film ini yang terus mendapat perhatian penonton.

Tom & Jerry tayang di Amerika Serikat pada 5 Maret 2021 dan menjadi perayaan ke-29 tahun sejak film pertama karakter legendaris tersebut, Tom and Jerry: The Movie, tayang pada 1992.

Ini adalah film pertama Tom and Jerry yaitu Puss Gets The Boot.

Reporter: Ananda Nuraini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini