Mata Indonesia, Bandung – Menjelang peralihan Presiden dan Pilkada 2024, Indonesia menghadapi tantangan serius dalam menjaga stabilitas keamanan nasional. Salah satu tantangan yang harus diwaspadai adalah pengaruh negatif kelompok kepentingan yang sering memanfaatkan situasi politik demi tujuan mereka sendiri, seperti menyebarkan disinformasi, provokasi, dan manipulasi opini publik. Jika tidak diantisipasi, tindakan-tindakan ini dapat merusak harmoni sosial, memicu konflik, serta mengancam stabilitas nasional.
Kelompok kepentingan yang memiliki agenda politik, ekonomi, atau ideologis tertentu kerap menggunakan taktik yang memecah belah masyarakat. Dalam konteks Pilkada dan peralihan Presiden, mereka dapat memperkeruh suasana dengan menyebar narasi palsu atau berita bohong (hoaks), memanfaatkan isu-isu sensitif seperti etnisitas, agama, dan kedaerahan. Hal ini sangat berbahaya karena dapat memicu ketegangan dan benturan antar kelompok, terutama jika masyarakat tidak dilengkapi dengan pemahaman yang kritis.
Untuk mengeliminir pengaruh negatif tersebut, penting bagi pemerintah, media, dan masyarakat untuk bersinergi dalam beberapa hal. Pertama, pemerintah harus memperkuat regulasi terkait penyebaran informasi, terutama dalam melawan disinformasi dan ujaran kebencian di media sosial. Pengawasan ketat terhadap platform digital sangat krusial mengingat betapa cepatnya informasi menyebar di dunia maya.
Kedua, media berperan penting dalam menyajikan berita yang akurat dan tidak memihak, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memverifikasi informasi sebelum mempercayai atau menyebarkannya. Media harus menjadi benteng utama melawan propaganda kelompok-kelompok kepentingan yang merusak.
Terakhir, masyarakat sendiri harus lebih kritis dalam menyikapi informasi yang diterima. Pendidikan literasi digital dan politik perlu ditingkatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang sengaja dihembuskan untuk memecah belah. Kesadaran bersama untuk menjaga persatuan dan fokus pada kepentingan nasional sangat penting dalam melewati momen krusial politik ini.
Dengan langkah-langkah kolaboratif tersebut, pengaruh negatif kelompok kepentingan dapat ditekan, dan stabilitas keamanan nasional menjelang peralihan Presiden serta Pilkada 2024 dapat terjaga.
(Penulis: Bayu Adi Nugroho)