Pengen Suami Setia, Gunakan Obat Tradisional dari Pegunungan Andes

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOS ANDES – Selama berabad-abad di Ekuador, jika ingin membersihkan roh jahat, energi buruk, mengurus suami tidak setia, mantra cinta, hingga membuat pelajar menjadi pintar, bisa terdeteksi oleh sebuah daun jelatang.

Daun ini sering menjadi obat untuk penyakit rakyat. Mulai yang medis hingga non medis. Berbentuk hati dan dilapisi bulu-bulu kecil. Cara kerjanya gampang. Gosokan daun tersebut ke seluruh tubuh pasien. Nah, biasanya akan timbul rasa rasa gatal dan perih di kulit.

Biasanya dalam proses pembaluran itu, ada orang pintar atau dukun yang membacakan mantra sambil tangannya bergerak cepat menggosokan daun tersebut ke tubuh pasien dari kepala hingga ujung kaki.

Salah satu dukun terkenal di Ekuador adalah Emma Lagla. Ia sebenarnya seorang perempuan tua yang sejak muda berprofesi sebagai dukun. Ia bersama para penyembuh tradisional (curanderos) atau limpiadores menggunakan daun jelatang untuk mendeteksi penyakit pasiennya.

Emma Lagla, salah satu dukun atau penyembuh yang cukup populer di Ekuador
Emma Lagla, salah satu dukun atau penyembuh yang cukup populer di Ekuador

Menurut mereka, apabila pasien merasakan sensasi terbakar dan bekas perih di sekujur mereka, maka pasien benar – benar membutuhkan mengobatan tersebut. Barulah setelah itu mereka mengobati pasien sesuai dengan rasa sakit.

Beberapa cara pengobatan para dukun untuk mengobati pasien adalah dengan:

  • Bunga mawar yang melambangkan semangat dan keramahan spiritual mereka.
  • Serai yang dapat di campur kedalam hoechata (minuman khas Meksiko dari biji – bijian) yang berkhasiat untuk mengurangi peradangan dan guayusa
  • Daun semak seperti holly Andes sebagai stimulan karena mengandung kafein.
  • Minyak wangi yang dapat membuat pasangan lebih mencintai Anda.
  • Berbagai tanaman dari dataran tinggi Andes seperti rue (ramuan anugrah) untuk membantu siklus menstruasi.

Nah, tempat pengobatan Emma berada di sekitar pasar dengan Kota Tua Quito, Ekuador. Di sekitar Emma, ternyata terdapat beberapa klinik pengobatan yang dikelola para dukun. Rata-rata kliniknya ini punya karakter bangunan yang unik. Terdiri dari batu bata dan adukan semen. Sama seperti Emma, selain berjualan  produk herbal, mereka juga menjual jasa perawatan non medis.

Para dukun ini mengakui dapat mengatasi permasalahan lainnya seperti mengurus suami yang tidak setia, mengucapkan mantra untuk menemukan barang yang hilang. Tak sampai disitu, bahkan beberapa dukun punya gelar Ilamador (pemanggil). Mereka dapat memanggil jiwa yang telah meninggal ke dalam tubuh individu (kesurupan). Dan selama proses pembersihan yang panjang ini, dukun ini melakukan limpia atau prosedur pembersihan Andes yang lahir dari keyakinan bahwa Alam adalah obat untuk penyakit apapun.

Prosedur limpia dilakukan dengan menggosok felur fan guinea pig (tikus Belanda) hitam yang sudah mati ke arah tubuh pasien untuk menilai kesehatannya. Kemudian menggunakan rempah-rempah dan yang paling terpenting daun jelatang.

Di beberapa rumah sakit, beberapa dokter mengizinkan limpiadores untuk “membersihkan” pasien. Hal tersebut karena ada bukti ilmiah apabila otak dapat menyakinkan tubuh bahwa pengobatan berhasil. Di beberapa kasus, llasebo dapat bekerja seperti layaknya obat modern. Setidaknya untuk kondisi seperti nyeri dan kesakitan di dalam tubuh.

”Para perempuan sedang menunggu pasien untuk membersihkan roh jahat, energi buruk, dan stres mereka,” kata Marcos Peralvo, warga yang juga pemandu wisata di kota Tua Quito, sambil menunjuk para perempuan yang menunggu di depan toko.

Menurut Marcos, pengobatan ini menggunakan obat sihir leluhur. ”Mereka menggunakan ramuan untuk menyerap energi buruk,” ujarnya.

Emma Lagla memperlihatkan keahliannya saat seorang perempuan datang sambil menggendong bayinya. Emma menepuk lembut bayi itu dengan seikat herbal yang mencakup daun mint dan marco (ambrosia arborecens), ramuan anti-rematik untuk mengobati masalah pernapasan. Setelah rewel dan menangis, bayi itu menjadi tenang saat Emma meletakkan kalung buah beri hijau keras di lehernya.

Lagla kemudian membelai bayi itu dengan segenggam kelopak mawar.  Bayi itu pun tertidur dengan tenang di pelukan ibunya. ”Sekarang dia akan memberi ibu itu teh jamu. Ibu itu harus meminumnya karena dia masih menyusui anaknya,” kata Peralvo.

Para dukun ini juga bisa memberikan layanan lain seperti jamu dan pijat. Bagaimana tertarik?

Reporter : Adinda Catelina Fadjrin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wabup Sleman : Ini Komitmen Kita Untuk Membersamai Seluruh Umat Beragama

Mata Indonesia, Sleman - Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menghadiri kegiatan Doa Syukur Umat Hindu dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman yang bertempat di Pura Widya Dharma, Dero, Wedomartani, Ngemplak pada Minggu (12/5).
- Advertisement -

Baca berita yang ini