Nobel Sastra 2016 untuk Syair dan Lirik Bob Dylan

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Siapa yang tak mengenal Bob Dylan sosok laki-laki nyentrik dengan gitar dan harmonikanya. Ia telah menjadi legenda musik folk di dunia.

Berbeda dari musisi kebanyakan di zamannya, Bob Dylan memiliki ciri khas tersendiri di setiap karya-karyanya. Tak jarang Dylan menulis sendiri setiap lirik untuk lagunya dan uniknya disetiap bait lagunya terpapang jelas syair yang memiliki arti yang sarat makna. Bob Dylan memang gemar membuat lagu berisi Lirik-lirik yang menyinggung topik politik, sosial, dan filsafat. Hal ini lah yang membuat banyak orang menggemari music-musik yang di bawakan oleh Bob Dylan.

Dylan juga dikenal sebagai salah satu penulis lagu anti-perang dan protes paling menonjol dari abad ke-20

Salah satu lagu Bob Dylan yang sangat berpengaruh adalah Like a Rolling Stone Pada tahun 1965, Lagunya semakin melejit Di tengah kondisi sosial politik Amerika yang marak dengan aksi masa. Lirik yang Bob Dylan tulis terdengar sangat pas dengan situasi saat itu menjadikan lagu ini melegenda hingga sekarang.

Atau lagu Blowin’ in the Wind. Lagu protes Bob Dylan ini menjadi himne di era protes hak-hak sipil. Dan lagu ini sangat berpengaruh. Beberapa pertanyaan yang dikemukakan seperti, “How many roads must a man walk down before you call him a man?” Lirik lainnya juga mengungkapkan kata tanya sebagai bungkus dari bentuk protes kepada peperangan seperti, “and how many times must the cannon balls fly before they’re forever banned?”

Kegemaran Dylan menulis lagu yang menyinggung beberapa golongan juga sempat menuai kontroversi bagi dirinya , Saat itu ia menulis lagu berjudul Hurricane, Dylan dan penulis pendampinganya Jackques Levy mengisahkan cerita petinju Ruben ‘Hurricane’ Carter yang dituntut atas tiga kasus pembunuhan. Penyampaian cerita yang memihak Hurricane mengambil detail dengan efek yang dramatis. Lagu ini membuat Dylan harus berurusan dengan hukum walaupun kemudian dilepas.

Wajar akhirnya Bob Dylan mendapat banyak penghargaan termasuk Nobel Sastra di tahun 2016.

Hingga kini Dylan telah menjual lebih dari 125 juta rekaman di seluruh dunia. Lagu-lagunya, yang termasuk beberapa yang paling populer yang pernah ditulis, dan masih sering ditampilkan dalam film dan iklan puluhan tahun setelah dirilis.

Lagu-lagu folk dan rock penyanyi dan penulis lagu legendaris ini juga hingga kini masih sering dinyanyikan oleh artis lain. Sampai sebelum pandemi corona, Bob Dylan masih tampil secara rutin dalam konser-konser.

Kini semua katalog lagunya sudah dibeli Universal Music Group (UMG). Kesepakatan bisnis ini merupakan salah satu akuisisi terbesar dalam sejarah Universal. Dengan total lebih dari 600 lagu, Bob Dylan dikabarkan mendapat bayaran hak cipta lebih dari 300 juta dolar AS atau Rp 4,2 triliun.

Reporter : Ananda Nuraini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini