Mendukung Program Transmigrasi Lokal Papua Dukung Terwujudnya Ketahanan Pangan

Baca Juga

Oleh: Martha Korowai)*

Program transmigrasi telah menjadi salah satu solusi yang diterapkan oleh pemerintah untuk meratakan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Papua, dengan segala potensi alam dan tantangannya, menjadi salah satu fokus utama dalam pelaksanaan program ini. Selain bertujuan untuk mendukung pemerataan penduduk dan pembangunan sosial ekonomi, program transmigrasi di Papua juga diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Salah satu tujuan utama dari transmigrasi adalah meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber daya alam yang ada, serta membuka peluang untuk sektor pertanian yang lebih berkembang. Di Papua, yang sebagian besar wilayahnya masih merupakan daerah terpencil dan kurang terjangkau, program ini diharapkan dapat mengubah pola kehidupan masyarakat. Para transmigran yang berasal dari berbagai daerah, umumnya dengan latar belakang keahlian dalam bidang pertanian, dapat membawa serta pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat untuk mengelola sumber daya alam di Papua.

Kepala Pusat Balai Transmigrasi Kementerian Transmigrasi, Wibowo Puji Raharjo mengatakan, dua kawasan transmigrasi yang beririsan langsung dengan ketahanan pangan, yaitu Kapuas di Kalimantan dan Salor di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, menyiratkan sebuah langkah strategis yang penting dalam mengatasi tantangan ketahanan pangan di Indonesia. Kedua kawasan ini memang memiliki peran signifikan dalam menciptakan ketahanan pangan yang tidak hanya bersifat lokal, tetapi juga berpotensi untuk berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Kawasan transmigrasi Kapuas di Kalimantan dan Salor di Merauke memiliki karakteristik dan potensi yang berbeda, namun keduanya memiliki satu kesamaan yang mendasar, yaitu keduanya terletak di wilayah yang sangat bergantung pada sektor pertanian untuk memastikan ketersediaan pangan.

Tanah Papua yang subur memiliki potensi besar untuk mendukung sektor pertanian. Namun, tantangan geografis dan infrastruktur yang kurang memadai sering kali menghambat pengembangan pertanian secara optimal. Dengan adanya transmigrasi, para petani dari luar Papua diharapkan dapat membantu mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Mereka tidak hanya membawa keterampilan bertani, tetapi juga kemampuan dalam manajemen sumber daya alam yang lebih efisien. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa transmigrasi memiliki peran penting dalam mendorong ketahanan pangan, terutama dalam meningkatkan produksi pangan lokal yang berkualitas.

Selain itu, melalui transmigrasi, pemerintah dapat lebih mudah membangun infrastruktur pertanian yang mendukung, seperti sistem irigasi, jaringan distribusi hasil pertanian, dan pelatihan kepada petani lokal untuk meningkatkan kapasitas produksi. Hal ini tidak hanya memberi manfaat bagi para transmigran, tetapi juga masyarakat Papua asli yang dapat belajar dari teknik dan pengetahuan baru dalam bertani. Dengan demikian, program ini dapat menjadi jembatan antara peningkatan kesejahteraan ekonomi dan ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Pemerintah Provinsi Papua Barat terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, sebagaimana arahan Presiden RI. Hal ini disampaikan oleh Asisten II Setda Papua Barat, Melkias Werinussa, yang menekankan bahwa tanggung jawab terhadap program ini merupakan kewajiban nasional yang juga melibatkan pemerintah daerah. 

Wilayah seperti Manokwari dan Fakfak yang dipilih sebagai lokasi pengembangan sawah, misalnya, memiliki kondisi geografis dan iklim yang mendukung untuk pertanian. Melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHBUN), pemerintah daerah telah melakukan inventarisasi lahan untuk memastikan bahwa pengembangan pertanian dapat dilakukan dengan optimal. Ini adalah langkah yang sangat penting, karena keberhasilan program ketahanan pangan bergantung pada seberapa baik perencanaan dan pengelolaan lahan yang dilakukan.

Kondisi ketahanan pangan yang baik sangat bergantung pada keberagaman hasil pertanian dan ketersediaan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan adanya program transmigrasi, berbagai jenis komoditas pertanian yang sebelumnya tidak dikenal di Papua dapat berkembang. Misalnya, komoditas pangan seperti jagung, padi, kedelai, dan sayur-sayuran yang dapat dikembangkan di daerah dataran rendah. Keberagaman produk pangan ini tentu akan memberikan lebih banyak pilihan bagi masyarakat Papua dalam mencukupi kebutuhan gizi sehari-hari, sekaligus menciptakan cadangan pangan yang lebih stabil.

Pernyataan Pj Sekda Papua Pegunungan, Wasuok D Siep, yang mendorong masyarakat setempat untuk memanfaatkan lahan pertanian merupakan langkah yang sangat positif dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mendukung ketahanan pangan. Papua Pegunungan, dengan wilayah yang sebagian besar terdiri dari pegunungan dan dataran tinggi, memang memiliki tantangan tersendiri dalam hal pengelolaan lahan dan pengembangan sektor pertanian. Namun, jika dikelola dengan baik, potensi alam yang ada bisa menjadi pendorong utama bagi perekonomian lokal dan keberlanjutan pangan daerah.

Tentu saja, untuk memastikan bahwa program transmigrasi berjalan dengan efektif, pemerintah perlu terus memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan dan sosial. Keberhasilan transmigrasi tidak hanya dilihat dari peningkatan produksi pangan semata, tetapi juga dari seberapa besar program ini dapat menciptakan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian alam. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan masyarakat lokal dalam setiap tahap pelaksanaan program ini, sehingga mereka merasa memiliki dan turut berperan dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Secara keseluruhan, program transmigrasi di Papua bukan hanya tentang memindahkan penduduk, tetapi juga merupakan strategi untuk mendorong ketahanan pangan yang lebih baik. Dengan dukungan yang tepat, baik dari pemerintah maupun masyarakat, program ini dapat menjadi pilar penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian pangan di Papua.

)* Penulis merupakan Staf Kebijakan Pendidikan Papua – Lembaga Pengembangan Pendidikan Papua Sejahtera

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintahan Prabowo Gibran Perluas Akses Pasar bagi Produk UMKM

Oleh : Aristika Utami Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan pilar utama perekonomian Indonesia. Kontribusinya terhadap Produk Domestik...
- Advertisement -

Baca berita yang ini