MATA INDONESIA, JAKARTA – Batik telah mandarah daging di masyarakat Indonesia sejak zaman nenek moyang. Keragamannya merupakan hasil dari akulturasi beragam budaya yang ada di Indonesia. Corak dan motifnya tak pernah sama, batik menyimpan filosofi dan makna yang mendalam.
Setiap gores simbolnya merupakan manifestasi kekayaan budaya yang ada di Indonesia. Batik tak hanya dipandang sebagai sebuah produk melainkan juga menyimpan beragam sisi sejarah dan filosofi yang terkandung di dalamnya.
Batik bukan hanya perkara fashion, seni tradisi ini selalu menggambarkan setiap tahapan dalam daur hidup manusia dan kedekatannya dengan Tuhan. Filosofi dalam pola batik merupakan harapan dan doa-doa yang menyebabkan batik selalu dihadirkan dalam berbagai upacara adat masyarakat Jawa.
Dalam sebuah helai kain batik, motif tersebut dihiasi dengan warna-warna alam yang cantik. Ada warna alam yang lembut, bahkan dalam perkembangannya, warnanya cenderung kontras dan cerah. Pola batik ini terkesan berantakan. Namun jika sudah diwarnai, apalagi sudah dijahit dalam bentuk busana, kain batik akan tampak elegan dipandang.
Dalam sebuah helai kain batik, ada filosofi yang menjadi pelajaran
- Tekun dan ulet ketika menyanting
Cantingan tak selesai dalam waktu sehari, bahkan ada yang sampai berbulan-bulan untuk motif yang rumit seperti tiga negeri. Kendati rumit, para perajin sangat menikmati proses ini.
Hasil dari mencanting hingga proses mewarnai ini, terciptalah sehelai kain batik yang indah nan menawan. Sikap para perajin batik menjalankan tugas, tercermin filosofi ulet dan telaten, sehingga menghasilkan sebuah pekerjaan yang memuaskan.
- Motif batik menunjukkan keberagaman budaya di Indonesia
Keberagaman motif batik tersebut bukannya menjadikan kualitas batik semakin rendah, namun justru semakin tinggi. Dalam sebuah helai kain batik, bahkan kerap ada perpaduan corak.
Misalkan motif sekar jagad yang berpadi dengan motif parang rusak atau pring sedapur. Perpaduan motif ini menjadikan batik semakin indah. Filosofi dari paduan batik ini adalah, perbedaan yang ada dalam kehidupan masyarakat kita, seharusnya menjadikan suasana semakin harmonis.
Perbedaan bukanlah senjata untuk bersengketa dan memisahkan diri dengan suku atau golongan lainnya. Atau pun berselisih dan berkonflik atas nama agama. Perbedaan yang ada di nusantara itu seharusnya menjadikan kita saling menghargai dan menghormati.
- Karakter yang menunjukkan kepribadian bangsa
Kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia yang memiliki budaya luhur dan sikap ketimuran yang santun. Tak semua negara memiliki budaya kain Batik. Bahkan, batik sudah menjadi idola penduduk negara di belahan dunia. Sebaliknya, masyarakat Indonesia juga menjadi cermin kepribadian bagi bangsa lain.