Lukman Edy Sebut BPN Lakukan Kebohongan ‘Stadium Empat’

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Maraknya berita bohong alias hoax yang tersebar di media massa maupun media sosial terkait Pilpres 2019, membuat Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf ‘gerah’.

Wakil Direktur Saksi TKN Lukman Edy mengatakan, demi mendongkrak elektabilitas dan menarik hati masyarakat pihak oposisi ternyata telah melakukan tindak kebohongan stadium empat.

“Saya dapat menyimpulkan bahwa yang dilakukannya adalah kesengajaan, ini semua adalah kebohongan,” ujarnya, Sabtu 23 Februari 2019.

Menurut Lukman, hal tersebut terbukti dengan beberapa fakta terkait. Yakni, pertama Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyebut mulanya Prabowo akan berpasangan dengan tokoh ulama. Namun faktanya Prabowo menggandeng Sandiaga Uno seorang pebisnis.

Fakta kedua adalah kasus operasi plastik Ratna Sarumpaet yang bertujuan menjatuhkan pemerintahan Presiden Jokowi.

Ketiga, untuk membuat lemah Joko Widodo dan meningkatkan elektabilatas Prabowo, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak lepas dari serangan kubu Prabowo-Sandi.

“KPU sebagai penyelenggara Pemilu juga dikriminalisasi, banyak kasus hoax menyerang KPU. Pihak mereka merekayasa agar masyarakat tidak percaya kinerja KPU,” katanya.

Fakta terakhir mengungkap, puisi Munajat 212 milik Neno Warisman yang dikecam berbagai pihak karena dinilai mengancam tuhan.

“Dikatakan bahwa tidak akan ada lagi orang menyembah ALLAH SWT  kalau Jokowi Menang. Terkutuklah orang orang yang mendesain ‘doa sesat’ ini,” ujarnya.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini