Konstanta Kaprekar, Teori Angka Misterius Asal India

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Selama ini yang kita ketahui tentang matematika adalah mata pelajaran yang memusingkan dan mengharuskan kita berduel dengan angka dan rumus. Namun, siapa sangka bahwa ada sebuah hiburan angka misterius di dalam matematika?

Hal tersebut adalah penemuan 4 digit angka misterius. Orang matematika menyebutnya dengan Konstanta Kaprekar. Bagi penggemar angka dan matematika, hal ini adalah sebuah hiburan karena memang memiliki konsep ‘bermain dengan angka’.

Konstanta Kaprekar adalah sebuah temuan 4 angka yang indah sekaligus misterius. Angka tersebut adalah 6174. Apa maksud dari penemuan tersebut? Jadi, setiap empat angka digit di mana digitnya tidak sama, akan mencapai angka 6174 jika menggunakan proses Kaprekar, paling banyak tujuh langkah.

Berikut adalah contoh perhitungannya:

  1. Pilih 4 digit angka dengan 2 digit yang berbeda
  2. Urutkan dari yang terbesar sampai terkecil
  3. Kemudian urutkan lagi dari yang terkecil sampai terbesar lalu selisihkan dua rangkaian angka tadi
  4. Jika sudah menemukan hasilnya, ulangi angka tersebut 4 kali

Contoh:

  • Angka 1234

4321 – 1234 = 3087, lalu urutkan angka dari terbesar sampai terkecil, lakukan sebaliknya lalu selisihkan kembali.

8730 – 0378 = 8352. Lanjutkan menggunakan langkah di atas.

8532 – 2358 = 6174, ulangi kembali dengan atur digitnya, lalu selisihkan

7641 – 1476 = 6174

Setelah mendapatkan hasil 6174, tidak ada gunanya melanjutkan – karena Anda selalu mengalami cara dan hasil yang sama: 6174. Untuk membuktikannya lagi, mari coba hitung dengan digit angka yang berbeda, namun tetap sesuai dengan instruksi yang ada.

  • Angka 2005

5200 – 0025 = 5175

7551 – 1557 = 5994

9954 – 4599 = 5355

5553 – 3555 = 1998

9981 – 1899 = 8082

8820 – 0288 = 8532

8532 – 2358 = 6174 akan berakhir dengan angka 6174. Sangat menarik bukan?

Konstanta Kaperka ini ditemukan ahli matematika dari India, Dattatreya Ramchandra Kaprekar (1905-1986). Ia senang bermain-main dengan angka. Ia menyatakan diri sebagai pecandu teori angka. Ia memperkenalkan temuan ini kepada dunia di konferensi matematika di kota Madras, India pada tahun 1949.

Kaprekar menempun pendidikannya di University of Mumbai, dan sekarang ia bekerja sebagai guru sekolah di kota kecil Devlali, India, tepatnya di pegunungan utara Mumbai. Ia seringkali diejek dan diremehkan sebagai ahli matematika di India, mereka menganggap pekerjaaannya tidak tenting dan tidak relevan. Ia juga seorang penulis, terutama terbitan-terbitan ilmiah.

Ide Kaprekar akhirnya mulai mendapat dukungan di India dan di dunia – pada tahun 1970-an, pengarang populer dan ahli matematika Amerika, Martin Gardner menulis artikel tentang Kaprekar di majalah ilmiah populer Scientific America. Sekarang Kaprekar dan temuannya diakui dan dikaji ahli matematika dunia, terutama yang memang suka bermain-main angka.

Konstanta Kaprekar memang bukan satu-satunya karya matematika Kaprekar yang dapat menghibur orang. Adalagi penemuannya yaitu angka Kaprekar. Angka positif yang jika dikuadratkan, dapat dipisahkan menjadi dua bagian angka positif – yang jika ditambahkan akan menjadi sama dengan angka aslinya.

Contoh lain angka Kaprekar yaitu: 9, 45, 55, 99, 703, 999, 2.223, 17.344, 538.461…

Ketika angka hasil di jumlahkan, bagi jumlah digit dalam jumlah yang sama. Sebuah angka satu digit di tambah sebuah angka satu digit, dua digit di tambah dua digit, dan seterusnya. Namun bisa juga jika digitnya tidak sama jumlahnya.

Contoh :

2972 = 88.209

88 + 209 = 297

Reporter: Dinda Nurshinta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini