Keluarga Djarum Masih Terkaya di Indonesia Versi Forbes

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kekayaan kakak beradik dari keluarga Djarum tak tergoyahkan selama setahun terakhir ini. Majalah Forbes, di akhir tahun 2021 ini merilis daftar orang terkaya di Indonesia dengan menempatkan Budi dan Michael Hartono sebagai peringkat pertama.

Berikut daftarnya.

  1. Budi dan Michael Hartono

Hartono bersaudara menurut Forbes memiliki kekayaan sebesar USD 38,8 miliar atau Rp 555,8 triliun. Mereka mendapatkan sebagian besar kekayaan dari investasi di bank Central Asia (BCA).

Tetapi, akar kekayaan keluarga Hartono berasal dari usaha rokok Djarum yang berasal dari ayahnya. Sekarang bisnis ini dilanjutkan putra sulung Budi, Victor Hartono. Selain itu, keluarga ini juga punya produk beberapa merek elektronik populer dan real estate utama di Jakarta.

2. Keluarga Widjaja (Sinar Mas Grup)

Forbes mencatat kekayaan keluarga Wijaya mencapai USD 11,9 miliar atau setara dengan Rp 170,6 triliun.  Keluarga ini mewarisi kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja yang meninggal pada 2019 lalu dalam usia 98 tahun. Eka, panggilannya, merupakan imigran tioghoa di Indonesia. Ia memulai usahanya dengan menjual biskuit saat remaja.

Eka adalah pendiri grup Sinar Mas yang bergerak di bidang kertas, real estate, jasa keuangan, agribisnis, dan telekomunikasi. Setelah ia meninggal, empat putra tertuanya mewarisi kerajaan bisnis yang ia bangun. Sementara anak-anaknya yang lain membangun bisnis sendiri.

3. Prajogo Pangestu

Pria berumur 77 tahun ini tercatat memiliki harta sebanyak USD 6 miliar atau Rp 86 triliun dari usahanya di bidang petrokimia. Ia merupakan putra pedagang karet dan memulai bisnis kayu pada akhir 1970-an.

Perusahaannya, Barito Pacific Timber, diumumkan ke publik pada 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific pada 2007. Pada tahun itu pula, barito Pacific mengakuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia Chandra Asri. Pada 2011, Chandra Asri tercatat menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia.

4. Anthoni Salim

Anthoni Salim tercatat memiliki kekayaan sebesar USD 5,9 miliar atau Rp 84,6 triliun. Ia adalah kepala grup Salim yang melakukan investasi di berbagai bidang, termasuk perbankan, makanan, dan telekomunikasi.

Pria berusia 72 tahun ini juga merupakan CEO Indofood, perusahaan bernilai USD 5,4 miliar atau Rp 77,3 triliun. Indofood adalah perusahaan pembuat mi instan terbesar di dunia.

5. Sri Prakash Lohia

Kekayaan pria berusia 69 tahun ini mencapai USD 5,6 miliar atau sekitar Rp 80,3 triliun. Ia menghasilkan banyak kekayaan dengan memproduksi PET dan petrokimia lainnya.

Pada 1970-an, ia dan ayahnya pindah dari India ke Indonesia dan mendirikan Indorama Corporation, perusahaan pembuat benang pintal. Prang terkaya kelima di indonesia itu mengembangkan Indorama Corporation menjadi perusahaan pembangkit tenaga listrik petrokimia, pembuat produk industri termasuk pupuk polyolefin, bahan baku tekstil, dan sarung tangan medis.

6. Susilo Wonowidjojo

Susilo Wonowidjojo tercatat memiliki harta sebesar USD 5,3 atau sekitar Rp 76 triliun. Kekayaan ini ia peroleh dari perusahaan rokok Gudang Garam.

Ayahnya, Surya, mendirikan Gudang Garam pada 1958. Kakaknya, Rachman Halim, mengambil alih perusahaan itu seperempat abad kemudian. Susilo memimpin Gudang Garam pada 2009 setelah kakaknya meninggal.

7. Jogi Hendra Atmadja

Forbes mencatat kekayaan Jogi Hendra Atmadja mencapai USD 4,3 miliar atau Rp 61,7 triliun. Keluarganya mulai membuat biskuit di rumah pada 1948 dan secara resmi mendirikan Mayora pada 1977.

Ia merupakan kepala grup salah satu perusahaan makanan terbesar di Indonesia, Mayora, yang menjual kopi, sereal, permen, biskuit, dan sebagainya. Grup Mayora diketahui menjual berbagai produknya di lebih dari 90 negara.

8. Boenjamin Setiawan

Pria yang akrab disapa Dr. Boen ini memiliki kekayaan sebesar USD 4,1 miliar atau Rp 58,8 triliun. Ia disapa begitu karena memiliki gelar doktor di bidang farmakologi.

Pada 1966, ia dan kelima saudara kandungnya mendirikan Kalbe Farma. dari perusahaan di garasi. Kini Kalbe Farma menjadi perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Selain itu, pria berusia 88 tahun ini juga mengelola Mitra Keluarga yang mengoperasikan 25 rumah sakit.

9. Chairul Tanjung

Chairul Tanjung mempunyai harta sebesar USD 3,9 miliar atau sekitar Rp 56 triliun. Ia memiliki CT Corp yang terkenal karena menjalankan stasiun TV, hypermarket, dan kartu kredit. Beberapa Trans Retail miliknya adalah Carrefour dan Transmart.

Ia juga menguasai waralaba Wendy’s di Indonesia, serta memiliki waralaba Versace, Mango, dan Jimmy Choo. Ia juga mempunyai saham di maskapai nasional Indonesia, Garuda.

10. Tahir

Tahir tercatat memiliki kekayaan sebesar USD 3,3 miliar atau Rp 47,3 triliun. Ia merupakan konglomerat di bidang perbankan, perawatan kesehatan, dan real estate. Tahir juga dikenal sebagai pendiri grup Mayapada dan memiliki properti di Singapura. Ia juga pemegang lisensi penerbitan Forbes Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini