Inilah Ikan Arapaima, Predator Sungai Amazon yang Ditemukan Saat Banjir di Garut

Baca Juga

MATA INDONESIA, GARUT – Garut, kota yang berada di selatan Jawa Barat ini gempar. Saat banjir melanda kawasan ini, tiba-tiba warga menemukan Ikan Arapaima. Ada dua ekor ikan arapaima gigas yang ditemukan warga. Video penemuan ikan arapaima gigas itu pun viral di media sosial. Video itu muncul dalam akun Instagram @infojawabarat. Menurut keterangan di akun tersebut, ikan arapaima itu sudah mati.

Banyak orang yang tidak tahu jenis ikan yang bentuknya besar ini. Padahal ikan ini adalah salah satu spesies predator yang hidup di Sungai Amazon, Brasil. Darimana ikan ini bisa muncul dan ditemukan warga, apakah nyasar atau terbawa hingga ke Indonesia? atau jangan-jangan milik warga yang memelihara ikan ini dan kemudian hanyut saat banjir.

Ikan Air Tawar

Arapaima salah satu spesies ikan air tawar terbesar di dunia yang beratnya bisa mencapai ratusan kilogram. Mengutip laman Smithsonian’s National Zoo and Conservation Biology Institute, arapaima ini berasal dari aliran lembah Sungai Amazon. Ikan arapaima mampu menghirup banyak udara, memungkinkannya untuk bertahan hidup di tempat yang rendah tingkat airnya..

Di Brasil, ikan ini sebutannya pirarucu di Brasil, yang berarti ikan merah. Sedangkan di Peru, sebutannya adalah paiche.

Ikan langka ini berasal dari satu spesies, arapaima gigas. Sejumlah peneliti sempat menemukan 4 spesies berbeda. Adapun yang terbaru di sungai Solimoes di Brasil. Penemuan ikan langka ini pada 2013. Arapaima mapae berasal dari Lago do Amapa di Brasil. Spesies terakhir, Arapaima agassizii.

Panjang ikan arapaima bisa mencapai 3 meter, bahkan maksimalnya mencapai 4,7 meter. Beratnya mencapai 220 kilogram. Arapaima memiliki kepala berwarna hijau seperti tembaga dan tubuhnya agak gelap. Ekornya tertutupi sisik merah. Makanya di Brasil sebutannya Pirarucu atau ikan merah.

Sisik ikan Arapaima besar melindungi dari serangan piranha dan predator lainnya. Satu keping sisiknya bisa berukuran panjang 6 sentimeter. Tubuhnya ramping dan sirip ekor yang bulat yang berfungsi untu bergerak lambat di sungai. Sirip punggung ikan ini menyeluruh.

Seluruh spesies arapaima berasal dari Amerika Selatan, khususnya di Brasil, Peru, dan Guyana. Sebenarnya agak sulit ikan ini keluar dari habitatnya. Karena pembatasan dari pemerintah dan termasuk larangan ekspor. Sehingga sulit sekali menemukan ikan ini.

Arapaima bertahan hidup tak hanya memangsa ikan, tapi juga buah-buahan, biji-bijian, dan serangga. Arapaima memosisikan diri di bawah mangsanya dan menelannya di dekat permukaan air. Cara memangsa itu menimbulkan pusaran seperti hisap yang memaksa mangsa masuk ke dalam mulut arapaima. Mangsanya kemudian ia lumat melalui lidahnya yang ramping dan deretan gigi yang keras.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini