Inilah Dibalik Penyebab Kekacauan Global yang Terjadi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Keberadaan teroris, sekte, atau organisasi apapun yang bertujuan menyimpang dapat menimbulkan kekacauan global.

Pada tahun 1995, 13 orang yang bergabung dalam satu sekte bernama Aum Shinrikyo di Jepang diadili karena melakukan penyerangan di kereta bawah tanah Tokyo. Dari serangan yang dilancarkan oleh sekte ini, tercatat adanya 13 korban jiwa dan lebih dari 6.000 korban luka-luka.

Dalam penyerangan saat itu, mereka menggunakan Gas Sarin sebagai senjata utama mereka. Gas Sarin adalah cairan yang tidak berwarna dan tidak berbau yang digunakan sebagai senjata kimia dengan efek ekstrim yang berpotensi sebagai perusak sistem saraf. Produksi dan penyimpanan gas Sarin sudah dilarang oleh Chemical Conventions Weapon pada tahun 1993.

Akan sangat berbahaya jika Teroris atau sindikat apapun yang bertujuan untuk membuat kekacauan global memiliki motivasi apokaliptik. Apalagi jika mereka memiliki sumber dana yang baik dan juga pemahaman mengenai ilmiah. Salah satu contoh kasus dari hal ini adalah Unit 731.

Pada tahun 1930-an, perang antar Jepang dan Cina terjadi, Jepang membuat Unit 731. Unit 731 ini adalah unit rahasia untuk pengembangan senjata biologi. Sadisnya Unit 731 ini melakukan eksperimen kepada manusia. Unit 731 bertanggung jawab atas sekitar lebih dari 300.000 kematian. Unit 731 ini bereksperimen dengan mempersenjatai sejumlah agen biologi. Dari botulisme dan pes hingga sipilis dan cacar.

Unit 731 terlibat dalam beberapa kekejaman yang tak terbayangkan seperti melakukan pembedahan hidup-hidup pada para tahanan. Untungnya Unit 731 ini berakhir setelah Perang Dunia II selesai dan Jepang menyerah. Untuk para ilmuwan yang terlibat mendapat kekebalan hukum oleh AS untuk menghindari tuntutan atas kejahatan perang. Sebagai gantinya ilmuwan-ilmuwan ini harus menyerahkan hasil eksperimen manusia dan riset senjata biologis yang mereka lakukan kepada Amerika.

Royal Lord Inggris Martin Rees dalam bukunya Our Final Century mengatakan kehancuran dunia kemungkinan akan berupa “teror atau kesalahan”. Kekuatan untuk menyebabkan kehancuran dan kekacauan global tidak akan datang dari masyarakat biasa. Namun berasal dari keinginan para pihak yang berkuasa untuk mengendalikan, menggeruk keuntungan, dan memiliki kekuatan militer besar.

Beberapa ancaman global yang mungkin saja terjadi berdasarkan ciptaan dari para peneliti, seperti:

  • Artificial General Intelligence (Kecerdasan Umum Buatan)
  • Bioweapon
  • Perubahan Iklim
  • Lethal Autonomous Weapons (Senjata Otonom Mematikan)
  • Senjata Nuklir
  • Pengawasan Massal

Ada pelajaran dari ancaman global ini, yaitu selalu terkonsentrasi. Maksudnya adalah dalam produksi persenjataan yang bisa menciptakan kekacauan global selalu terkonsentrasi. Misalnya seperti AS yang terkonsentrasi untuk menciptakan nuklir dan termonuklir, AI, LAWs, pengawasan.

Selain itu hal yang dapat kita pelajari dari ancaman global ini, yaitu selalu terkontrol. Maksudnya adalah para pengancam ini kerap memiliki peran aktif dalam menghindari kewajiban hukum dengan cara “mengontrol regulasi”. Terakhir yaitu tersembunyi. Maksudnya adalah penciptaan senjata-senjata yang bisa mengancam dunia selalu serba rahasia.  Contohnya seperti proyek yang rahasia militer AS, yaitu manhattan project dan juga castle bravo, program pengawasan massal milik NSA.

Dengan kemajuan teknologi yang ada, potensi adanya bioterorisme akan semakin besar. Belum lagi dengan mudahnya peralatan bioengineering. Untuk semua potensi kekacauan, regulasi dan pengembangan teknologi lebih baik di serahkan menurut suara rakyat.

Reporter: Desmonth Redemptus Flores So

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini