Ini Cara Membedakan Kain Batik Tulis, Cap dan Printing

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kain Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sudah ada sejak abad ke-17 pada saat kerajaan Majapahit masih berkuasa di Indonesia.

Nah, batik pertama kali dilukis di atas daun lontar dan pada papan rumah adat. Corak dan motif yang dihasilkan saat itu masih belum terlalu banyak variasi dan dominan memiliki corak tanaman dan binatang.

Hal ini menarik perhatian kerajaan Majapahit saat itu, lalu pembuatan batik berkembang yang awalnya menggunakan daun kemudian menggunakan kain sebagai medianya.

Proses pembuatan batik sendiri memakan waktu yang tidak sebentar dan sangat rumit yang dikenal pertama bernama batik tulis yang dikerjakan secara personal. Nah, berbicara soal batik, di Indonesia ada beberapa jenis batik dalam cara membuatnya, apa saja?

Batik Tulis

Batik tulis memiliki prestise. Tak heran jika harganya pun jauh lebih mahal, sesuai dengan tingkat kerumitan pembuatannya. Pada umumnya, ini ciri khas yang ada di setiap kain batik tulis.

Ciri-Ciri Batik Tulis

– Motif satu dengan yang lain tidak simetris sebab pengerjaanya manual. Ukuran gambar atau motif yang berulang pun tidak akan bisa sama persis.

– Warna motif pada kain bagian depan dan belakang sama, sebab proses membatik di kedua sisi kain

– Memiliki aroma khas lilin atau malam dan menggunakan pewarna alami, misalnya kulit kayu teger untuk warna kuning, daun tom dan akarnya untuk warna biru, kulit kayu tingi untuk warna hitam, dan kayu jambal untuk warna cokelat

– Ukuran kain tergolong besar, biasanya sekitar 2 x 1,25 meter

– Khusus batik-batik kuno, terdapat inisial nama pembatik biasanya terdapat di ujung kain

– Harganya mahal dan mencapai jutaan rupiah.

Batik Cap

Posisi batik cap berada setelah batik tulis, motifnya menggunakan lempengan besi dengan ukuran pola yang baku. Memang, pembuatannya tidak serumit batik tulis. Perajin batik cap harus menjaga kesinambungan pola.

Ciri-ciri Batik Cap

– Motifnya cenderung sederhana dan berulang

– Memiliki aroma cairan malam yang khas

– Pilihan motif cukup beragam. Bahkan ada perajin batik cap yang menggunakan tokoh kartun anak-anak sebagai motif di kain buatannya.

– Warna pada kain bagian depan lebih terang atau pekat, sementara bagian belakang cenderung lebih tipis

– Ukuran kain berukuran standard, biasanya 2 x 1 meter.

Batik Print

Karena pamor batik semakin meningkat, para pengusaha melihat celah untuk memproduksi batik print yang proses dan waktu pembuatannya lebih cepat dan mudah. Tak heran jika akhirnya harga jualnya pun jauh lebih murah.

Ciri-Ciri Batik Print

– Motif batik print sangat rapi dan simetris, bahkan bisa nyaris sempurna.

–  Tidak memiliki aroma lilin atau malam.

– Warna batik lebih banyak dan meriah. Sebab, pengusaha batik print dapat menggunakan pewarna kimia tambahan untuk menghasilkan warna-warna.

– Harganya tergolong murah, di kisaran 50-80 ribu rupiah.

– Warna kain bagian belakang putih dengan sedikit warna yang tembus dari bagian depan.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Pilkada Damai, Masyarakat Harus Lebih Bijak Gunakan Media Sosial

Jakarta - Masyarakat perlu lebih bijak dalam menggunakan media sosial untuk mewujudkan Pilkada Serentak 2024 yang Damai. Pusat Riset Politik...
- Advertisement -

Baca berita yang ini