Haul ke 12, Mengenang Wafatnya Gus Dur

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – 30 Desember 2009 pukul 18.45, KH Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gus Dur meninggal dunia. Indonesia berduka. Presiden ke 4 RI yang menjabat dari 1999 – 2001 ini  terkenal karena pemikirannya yang demokratis.

Gus Dur meningal karena komplikasi dari berbagai penyakit. Ia mendapat perawatan di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.

Peringatan haul ke-12 Gus Dur rencananya akan digelar oleh pihak keluarga bersama sejumlah tokoh nasional pada Kamis 30 Desember 2021 malam.  Dalam akun Twitter resminya, putri sulungnya Alissa Qotrunnada Wahid, mengabarkan penyelenggaraan haul Gus Dur terbuka untuk umum secara daring.

”Saudara-saudari sebangsa, Monggo saya aturi rawuh dalam acara #HaulGusDur2021 secara online,” kata Alissa dalam akun Twitternya @AlissaWahid.

Alissa turut mengunggah flyer acara Haul di empat titik. Yakni di kediaman pribadi di Ciganjur, Jakarta Selatan, Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang Jawa Timur, Kedutaan besar Indonesia di Berlin, Jerman dan Peace Village Yogyakarta.

Dalam cuitannya itu pula, Alissa menginformasikan terdapat sejumlah tokoh yang hadir dalam acara tersebut. Mereka di antaranya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir hingga Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.

Sosok KH Abdurrahman Wahid ini hingga sekarang tetap menyedot perhatian banyak kalangan. Makamnya di Tebu Ireng hingga sekarang tak pernah sepi dari peziarah. Pemikiran Gus yang tersebar di ratusan buku menjadi rujukan cendikiawan maupun negawaran.

Gus Dur seolah tak pernah cape dengan seabreg kegiatan. Semasa hidupnya, ia selalu sibuk. Saat menjadi presiden pun, hanya Gus Dur, presiden Indonesia yang mendatangi puluhan negara. Kesibukannya itu seolah tak pernah mau berhenti meski seminggu sebelum ia wafat. Ia sempat mengunjungi makam para tokoh Nahdlatul Ulama (NU) termasuk makam ayahnya meski kondisinya sakit. Hebatnya selama seminggu itu kondisi kesehatannya justru membaik.

Pada 24 Desember 2009, ia masih pergi berziarah ke makam KH Bisri Syansuri, pendiri Pesantren Denanyar sekaligus salah satu tokoh pendiri NU. Hari itu Gus Dur juga berencana untuk berziarah ke makam Kiai Fatah di Pesantren Tambak Beras. Namun Saat itu kesehatan Gus Dur tiba-tiba menurun yang membuatnya harus cepat dibawa ke RS Umum Swadana.

Peralatan yang tidak memadai membuat Gus Dur harus dipindahkan ke RS Dr. Soetomo. Alih-alih pergi ke RS, Gus Dur malah meminta untuk pergi ke Jombang untuk berziarah ke makam ayahnya, KH Wahid Hasyim. Uniknya setelah berziarah ke makam ayahnya, kesehatan Gus Dur membaik. Gus Dur menginap di Hotel Shangri-La Surabaya sambil mendapat perawatan.

Pada 25 Desember 2009, kondisi Gus Dur memburuk. Ia ke RSCM untuk cuci darah. Menteri Hukum dan Ham saat itu Patrialis Akbar dan Menteri Kesehatan Endang Sedyaningsih mendapat perintah dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjenguknya. Usai menjenguk, Menkes Endang Sedyaningsih memberi kabar bahwa kondisi Gus Dur sudah mulai membaik. Hal ini terlihat dari senyuman dan celetukan saat menerima kunjungan kedua menteri ini.

Pada tanggal 26 Desember 2009, kondisinya semakin sehat. Ia meminta agar ada pencabutan gigi, karena keluhan giginya. Sejumlah kawan dekatnya menjenguk Gus Dur termasuk Dorce Gamalama.

27 Desember 2009, kondisinya yang semakin sehat membuatnya ingin mengunjungi kantor PBNU yang memang terletak tidak jauh dari RSCM. Seperti tak ada rasa cape, KH Abdurrahman Wahid bahkan sempat meladeni pertanyaan wartawan.

Pada tanggal 28 Desember 2009, kondisinya  semakin sehat menjalani operasi cabut gigi. Pada tanggal 29 Desember 2009, Gus Dur tetap dipantau oleh tim dokter, walaupun kondisinya saat itu semakin membaik. Bahkan Ia sempat melakukan komunikasi dengan beberapa teman yang menjenguknya dan juga keluarga.

Pada tanggal 30 Desember 2009, kondisi Gus Dur masih membaik pada pagi hingga siang hari. Namun sekitar jam 18.15 WIB kondisi mendadak kritis. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat datang dan menjenguk. Namun pada pukul 18.45 WIB Gus Dur pun meninggal.

Reporter: Desmonth Redemptus Flores So

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini