Hasto: Koalisi dengan PAN dan Demokrat Tinggal Ketok Palu, Gerindra Masih Ditunggu

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membuka lebar pintu koalisi untuk bekerja sama di parlemen. Saat ini, menurutnya, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat (PD) sudah menunjukkan sinyal itu, tetapi pintu tetap terbuka untuk Gerindra.

“Karena mereka pasti tidak akan keluar dari parlemen, mereka juga akan menggunakan kepercayaan (pemilih) yang diberikan kepada Gerindra,” kata Hasto di Jakarta, Senin 20 Mei 2019.

Saat ini komunikasi dengan kedua partai tersebut masih berjalan lancar. Sekarang tinggal menunggu legalitasnya menunggu ketok palu dari KPU, setelah itu semua bersama- sama akan berpikir bagaimana kita bergandengan tangan.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin itu menegaskan semua pihak sudah seharusnya berkawan untuk memajukan Indonesia.

Maka, Hasto perseteruan saat kontestasi pemilihan presiden sudah cukup dan harus disudahi. Pekerjaan rumah bersama justru bagaimana semua pihak bergandengan untuk membangun Indonesia.

Dia masih melihat sikap elite politik yang sangat sportif dan menunjukkan kenegarawanan seperti dicontohkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ketika mengucapkan selamat kepada Ma’ruf Amin. Hasto meminta hal tersebut dicontoh oleh pihak lain.

Berita Terbaru

Membangun Negeri dari Pinggiran Lewat Listrik Desa

Oleh: Zikri Adiyatma )* Pemerintah Indonesia terus mempertegas komitmennya untuk membangun negeri daripinggiran melalui program strategis elektrifikasi desa. Bukan sekadar memenuhikebutuhan dasar, kehadiran listrik menjadi simbol nyata dari keadilan sosial dan pemerataan pembangunan yang menyentuh hingga ke pelosok negeri. Program Listrik Desa (Lisdes) bukan hanya proyek infrastruktur, tetapi juga wujud kehadiran negara di tengah masyarakat yang selama ini terpinggirkan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan target elektrifikasi terhadap 5.758 desa yang hingga saat ini belum teraliri listrik. Dalam rentang waktu 2025–2029, pemerintah akan membangun pembangkit listrik dengantotal kapasitas mencapai 394 megawatt dan menyambungkan akses listrik kepadasekitar 780 ribu rumah tangga.  Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa langkah ini adalah bentuktanggung jawab negara yang harus dilaksanakan tanpa pengecualian. Baginya, program ini lebih dari sekadar urusan teknis. Pengalaman masa kecilnya di Maluku Tengah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini