‘Exit Poll’ LSI: Jokowi-Ma’ruf Menang Pilpres 2019

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Calon presiden-wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin diklaim menang dalam Pemilihan Presiden 2019. Kemenangan itu berdasarkan hasil survei “exit poll” yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

Survei “exit poll” yang dirilis LSI pada pukul 15.00 WIB menunjukkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin berhasil meraup 56,4 persen suara, sedangkan pasangan pesaing, Prabowo-Sandiaga hanya mendapatkan 43,6 persen suara.

“Kemenangan Jokowi-Ma’ruf didapat karena mereka memenangi suara dari tiga segmen besar, yakni minoritas, wong cilik (masyarakat berpenghasilan di bawah Rp 2 juta per bulan), dan Muslim,” kata Denny JA di Jakarta, Rabu 17 April 2019.

Survei tersebut dilakukan metode exit poll berbeda dengan metode “quick count” atau hitung cepat. “Quick count” mendasarkan informasi pada hasil penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS), sedangkan exit poll dasarnya adalah wawancara dengan pemilih yang telah memberikan suara di TPS.”

LSI juga menggunakan teknik “multistage random sampling” untuk penarikan sampel. Sedangkan mereka memiliki 8.000 responden yang tersebar secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih di Indonesia.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini