Elektabilitas Tinggi, Ganjar Pranowo Tidak Dilirik PDIP

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nama Ganjar Pranowo menjadi salah satu nama yang selalu hadir di survei bursa calon Presiden 2024. Ia berhasil mengalahkan nama-nama besar seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil. Meskipun elektabilitas tinggi, Ganjar Pranowo tidak dilirik oleh partainya sendiri.

Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto menyatakan partainya enggan mendukung Ganjar. Bahkan memperbolehkan Ganjar untuk bergabung dengan partai politik lain jika memang Gubernur Jawa Tengah yang satu ini ingin mengejar kursi kepresidenan dan juga jika ada partai politik yang tertarik meminangnya.

Menurut Hendri Satrio, Pengamat Politik Universitas Paramadina, Ganjar tidak akan berani mengambil keputusan untuk maju dengan partai lain karena 2 alasan, yaitu Ganjar tidak mau disebut “Kacang lupa kulit”. Alasan lainnya karena sebagai Kader PDIP Ganjar sudah banyak menerima fasilitas-fasilitas dari PDIP.

Hasil survey yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukan Ganjar unggul di posisi pertama dibandingkan kandidat lainnya. Selain itu, survey Politika Research & Consulting (PRC) pada oktober 2021 silam menempatkan Ganjar diposisi kedua setelah Prabowo dengan selisih hanya 0.6 persen.

Hasil tersebut membuat partai Golkar meilirik Ganjar. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid menyatakan bahwa partainya terbuka untuk mencalonkan Ganjar pada Pilpres 2024 jika PDIP tidak mau mencalonkannya. Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto mengatakan Golkar punya peluang besar, karena Golkar memiliki jumlah suara yang cukup. Selain itu, adanya kesamaan DNA antara Ganjar dengan Golkar, yaitu pengalaman di birokrasi pemerintahan.

Namun, Ganjar enggan menjawab soal ajakan tersebut. Menurutnya sebagai Kader PDIP, ia menyerahkan urusan Pilpres 2024 kepada Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri. Ganjar juga pernah memberikan jawaban serupa pada saat Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menanyakan soal sanksi dari PDIP. Ganjar tidak terlalu banyak bicara soal ancaman sanksi, Ia hanya bilang urusan Pilpres 2024 menjadi kewenangan Ketum PDIP.

Namun dengan tidak diliriknya Ganjar bahkan oleh partainya sendiri mengundang beberapa pandangan dari pengamat politik. Menurut Asrinaldi, pengamat politik Universitas Andalas mengatakan PDIP akan merugi jika tidak mengusung Ganjar di Pilpres 2024.

Ia mengatakan elektabilitas Ganjar tinggi dan menjanjikan untuk memastikan kemenangan ketiga PDIP di pemilu. Wasisto juga menyatakan PDIP harus memutuskan apakah akan memaksakan dukungan ke Puan atau memastikan kemenangan di 2024, karena Ganjar adalah opsi terbaik saat ini.

Reporter: Desmonth Redemptus Flores 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini