Di Estonia, 1 Kartu Bisa Akses ke Ribuan Layanan Publik

Baca Juga

MATA INDONESIA, TALLINN  – Bukan Amerika Serikat, Inggris, Jepang ataupun Jerman yang mendapat julukan negara digital. Justru Estonia yang mendapat julukan itu.

Estonia jadi negara digital pertama di dunia. Di sana semua serba online. Masyarakatnya sangat dipermudah dengan kemajuan teknologi internet dan digitalisasi. Bahkan hanya dengan 1 kartu, bisa mengakses semua layanan publik yang ada loh.

Estonia adalah negara di kawasan Baltik, Eropa Utara. Bukan  negara yang besar. Luas wilayahnya hanya 45.227 Km persegi. Penduduknya hanya 1.2 Juta jiwa berdasarkan estimasi tahun 2020.

Peta Estonia
Peta Estonia

Sejak awal Estonia memisahkan diri dari Uni Soviet dan menyatakan bahwa mereka adalah negara merdeka. Estonia sangat fokus membangun negara dan berencana untuk membentuk masyarakat yang 100 persen digital.

Pada tahun 1997, hampir semua sekolah yang ada di negara ini sudah melengkapinya dengan jaringan internet. Selang beberapa tahun, tepatnya pada tahun 2002 semua wilayah sudah memiliki jaringan internet.

Estonia membangun negara digital yang efektif dan efisien. Setiap warganya memiliki kartu identitas khusus yang memiliki akses ke 1.000 layanan publik. Perlu diingat kalau layanan publik aktif 24 jam, kecuali pernikahan, perceraian, dan transaksi properti.

Pada tahun 2019, World Economic Forum mengungkapkan bahwa negara ini menduduki posisi ke 8 yang mempraktikan internet secara aktif, posisi ke 2 sebagai negara pengguna e-banking terbanyak dan posisi ke 3 untuk penerapan e-government.

Only Once

Selain itu, masyarakatnya tidak sulit saat mengisi informasi pribadi. Ada peraturan “Only Once Principle”. Peraturan itu membuat warga hanya akan mengisi informasi pribadi mereka sekali ke salah satu instansi pemerintah,  sehingga instansi lain tidak boleh meminta data yang sama. Integrasi data antar lembaga pemerintahan di Estonia dilakukan dengan baik.

Pada tahun 2014, Estonia membuat proyek yang bernama E-Resident. Dengan proyek ini memungkinkan seluruh dunia menjadi warga negara secara Digital. Dan, mengizinkan warga asing untuk membangun bisnis tanpa harus pergi ke Estonia.

Negara ini adalah rumah bagi banyak sekali bisnis start-up. Salah satu contoh nyata dari penghuni E-Resident adalah Shenzo Abe, Perdana Menteri Jepang. Ia salah satu dari 21.000 orang asing yang ada di E-Resident saat ini.

Faktor utama yang membuat itu semua tercapai adalah kebijakan politik negara ini. Ada komitmen yang kuat dari pemerintah sehingga dapat mewujudkan Estonia yang sekarang.

Estonia adalah contoh yang baik dalam menggunakan kemajuan teknologi internet dan digitalisasi. Namun ada rasa khawatir adanya pelanggaran privasi. Untuk mengatasi hal tersebut, Estonia memiliki sebuah tools yang bernama “Data Tracker”. Tools ini dapat membantu warga dengan memberikan informasi tentang kapan, siapa, dan mengapa data mereka di akses.

Reporter: Desmonth Redemptus Flores So

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Hari HAM Ius Humanum Gelar Talk Show soal “Perlindungan Terhadap Pekerja Non Konvensional : Pekerja Rumah Tangga”

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dalam rangka menyambut peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember 2024, kali ini Ius Humanum menyelenggarakan Talkshow dan Diskusi Film dengan Tema, "Perlindungan terhadap Pekerja Non-Konvensional : Pekerja Rumah Tangga" yang bertempat di Pusat Pastoral Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (PPM DIY).
- Advertisement -

Baca berita yang ini