Oleh : Landres Octav Pandega )*
Dalam waktu kurang dari satu tahun memimpin Indonesia, Presiden Prabowo telahberhasil melakukan berbagai diplomasi penting di panggung global. Sebagai contoh, pada lawatan ke Arab Saudi, misalnya, Presiden Prabowo bukan hanyamempertahankan kuota Haji Indonesia, tetapi juga berhasil memperoleh lahan strategis400 meter dari Masjidil Haram untuk membangun Kampung Indonesia.
Kawasan ini akan menjadi pusat pelayanan Haji dan Umrah, sekaligus membuka ribuanlapangan kerja bagi diaspora Indonesia. Komitmen investasi Rp 437 triliun dariperusahaan Saudi ke sektor energi bersih, petrokimia, dan bahan bakar penerbanganmenegaskan Indonesia sebagai destinasi utama investasi Timur Tengah.
Dalam kunjungan kenegaraan ini, juga terbentuk Supreme Coordination Council atauDewan Koordinasi Tertinggi Saudi–Indonesia. Kedua negara sepakat memperkuatkoordinasi kelembagaan guna meningkatkan efektivitas kerja sama lintas sektor. Dewan tersebut akan menjadi platform utama dalam memantau pelaksanaan kemitraanstrategis di masa depan. Presiden Prabowo menegaskan, dalam pertemuan tersebutkedua negara sepakat meningkatkan semua kerja sama di semua pihak.
Selain itu, di Brazil, Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia dalammendorong reformasi tatanan global melalui deklarasi BRICS. Indonesia kini menjadisuara penting yang mendesak agar lembaga-lembaga internasional seperti PBB, WTO, dan WHO menjadi lebih adil, transparan, dan relevan bagi negara-negara berkembang.
Diplomasi ini tidak hanya bersifat simbolik, melainkan juga membuka jalur kerjasamaperdagangan dan investasi yang lebih intens dengan Brazil – membuka pasar bagikomoditas Indonesia dan menciptakan nilai tambah di dalam negeri.
Selain itu, dalam pertemuannya dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyendan Presiden Dewan Eropa, António Costa, di Brussel, Belgia, menghasilkan kemajuansignifikan berupa penyelesaian Comprehensive Economic Partnership Agreement(CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa. Perjanjian CEPA ini, menurut PresidenPrabowo akan membuka jalan menuju bentuk kerja sama perdagangan bebas atau free trade agreement. dengan penghapusan hampir seluruh tarif antara kedua pihak.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa keberhasilan mencapai kesepakatan CEPA merupakan langkah maju yang signifikan bagi Indonesia dalam membuka peluanguntuk memasuki pasar Uni Eropa. Di samping itu, Presiden juga menyoroti potensiekonomi kawasan tersebut sebagai mitra dagang yang penting bagi Indonesia.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menilai keberhasilanPresiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam menyelesaikan CEPA denganUni Eropa sebagai prestasi politik luar negeri di mana Prabowo berhasil memainkanperan di dunia. Presiden Prabowo menunjukkan bahwa kepemimpinan politik Indonesia hari ini tidak hanya responsif terhadap tekanan global, tetapi juga mampu merumuskanarah dan keputusan strategis secara mandiri. Ini memperkuat posisi Indonesia sebagainegara dengan otoritas yang dihormati di meja perundingan internasional.
Agung menyebut CEPA sebagai perjanjian yang sudah terkatung selama lebih dari satudekade. Fakta bahwa perundingannya berhasil dituntaskan hanya beberapa bulansejak Prabowo menjabat sebagai Presiden, menjadi indikator kuat bahwa gayakepemimpinan Prabowo berorientasi pada hasil (result-oriented leadership).
Menurutnya, terobosan ini tidak terjadi dalam ruang kosong. Ini hasil dari kehadiranlangsung Prabowo dalam diplomasi tingkat tinggi dan keberanian untuk menyelesaikanisu-isu krusial secara cepat dan langsung. Lebih jauh, Agung menyebut bahwakesepakatan perdagangan bebas dengan Uni Eropa juga memperkuat posisi Prabowodalam negeri, terutama dalam membuktikan bahwa arah kebijakan ekonomi yang dijanjikan selama masa kampanye benar-benar mulai diwujudkan.
Dosen FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus Direktur Eksekutif Arus SurveiIndonesia, Ali Ri’fan, menilai bahwa apa yang dilakukan Presiden Prabowo di panggungglobal saat ini dengan berbagai strategi diplomasinya, seperti Trisakti Bung Karno, “berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalamkebudayaan”. Sebagai Kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan, PresidenPrabowo telah melakukan pekerjaan sesuai dengan falsafah para founding fathersdengan menjunjung tinggi soal kedaulatan, kemandirian, dan kepribadian.
Dalam konteks Trisakti, menurut Ali, Presiden Prabowo menunjukkan langkah-langkahrealistis untuk memperkuat kedaulatan politik dan ekonomi, sekaligus tetapmembangun relasi internasional berbasis resiprositas dan penghormatan budayanasional.
Selain itu, langkah aktif Prabowo dalam berbagai forum internasional dan relasi dengannegara-negara besar dapat dimaknai sebagai upaya menjalankan politik bebas aktifdalam wujud baru yang lebih asertif dan strategis. Perlu dicatat bahwa politik luar negeribebas aktif menekankan bahwa Indonesia tidak berpihak secara membuta, tapi jugatidak pasif, melainkan aktif memperjuangkan kepentingan nasional dan berkontribusipada perdamaian dunia.
Sebagai contoh, dengan kesepakatan perdagangan bilateral bersama AS yang menempatkan Indonesia pada posisi tarif terendah, Presiden Prabowo menunjukkankepiawaian dalam melindungi pasar domestik sekaligus memperluas pengaruh global. Ini adalah capaian yang strategis. Dengan tarif yang lebih rendah ini, produk-produkIndonesia memiliki keunggulan kompetitif signifikan, membuka peluang ekspor yang lebih besar, dan memacu penciptaan lapangan kerja di dalam negeri.
Langkah ini membuktikan bahwa diplomasi bukan sekadar urusan meja perundingan, melainkan juga bisa menjadi instrumen penting untuk menjaga ekonomi nasional danmemperkuat kesejahteraan rakyat. Tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional, tetapi juga menjadikannya tumpuan masa depan rakyat.