Oleh : Dewi Suryani*
Presiden Prabowo Subianto telah menuntaskan lawatan luar negerinya selama 15 harike Arab Saudi, Brasil, dan sejumlah negara di kawasan Uni Eropa (EU). Perjalanandiplomatik ini menjadi penanda awal babak baru hubungan yang semakin erat antaraIndonesia dan mitra-mitra strategisnya di berbagai belahan dunia, khususnya EU.
Dalam kunjungannya ke Brussels, Belgia, Presiden Prabowo berhasil mencetakterobosan besar melalui tercapainya kesepakatan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa. Kesepakatan inimengakhiri proses negosiasi panjang selama satu dekade dan sembilan belas putaranperundingan. Pencapaian tersebut tidak hanya mempertegas posisi strategis Indonesia dalam percaturan ekonomi global, tetapi juga membuka jalan bagi peningkatan kerjasama perdagangan, investasi, dan teknologi dengan negara-negara Eropa.
Presiden Prabowo menuturkan, lawatannya dimulai dengan melakukan kunjungankenegaraan ke Arab Saudi. Di sana, dirinya bertemu dengan Putra Mahkota sekaligusPerdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS) dansejumlah pimpinan kerjaan lainnya. Presiden menyebut kunjungannya berlangsungproduktif. Banyak kemajuan dan pencapaian yang dihasilkan pada beberapa bidang. Arab Saudi menyatakan meningkatkan investasi di tanah air. Selain itu, dirinya jugamengajukan keinginan untuk membangun perkampungan haji permanen di Arab Saudi.
Prabowo mengatakan Indonesia memiliki kerja sama erat dengan negara-negara TimurTengah, termasuk Arab Saudi, Mesir, Persatuan Arab Emirat, Qatar, dan Jordan. Presiden lalu melanjutkan kunjungan ke Brazil untuk menghadiri KTT BRICS sebagaianggota dan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva. Pertemuannya dengan Lula membahas potensi peningkatan hubungan dagangantara dua negara besar yang sama-sama memiliki hutan tropis dan kekayaan sumberdaya alam. Presiden juga menyempatkan diri melakukan pertemuan informal dengansejumlah pejabat di Inggris, membahas isu-isu global seperti konflik di Gaza danUkraina.
Salah satu pencapaian penting dalam lawatan ini adalah saat Presiden Prabowobertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussels, Belgia. Dalam pertemuan tersebut tercapai kesepakatan perundingan CEPA antara Indonesia dan EU. Dengan tercapainya kesepakatan CEPA, tarif ekspor Indonesia ke Uni Eropasaat ini menjadi nol persen. Dari sebelumnya ada yang 10 persen hingga 20 persen. Adanya kesepakatan ini tentu saja diharapkan mendukung investasi, industri, danekonomi. Selain itu, dengan populasi mencapai 700 juta jiwa, CEPA dapat membukaakses Indonesia ke Eropa secara lebih luas.
Pada keterangan pers bersama di Brussel, Prabowo berterima kasih kepada Presidenvon der Leyen yang telah menerimanya. Dia menyampaikan bahwa pertemuan itumenunjukkan kedua negara memiliki hubungan baik. Prabowo lalu mengumumkanbahwa pada hari itu, kedua negara juga telah mencapai kesepakatan pada IEU-CEPA, yang dinilainya merupakan suatu terobosan. Menurut Prabowo, Indonesia dan UniEropa telah mencapai banyak kesepakatan dalam pertemuan bilateral ini. Keduanegara juga disebut akan mengakomodasi kepentingan ekonomi satu sama lain yang mencerminkan hubungan saling menguntungkan.
Bukan hanya itu, Uni Eropa memberikan kemudahan lain bagi warga Indonesia yang berkunjung ke negara-negara anggota Uni Eropa. Dampaknya, sejak 13 Juli 2025, warga Indonesia yang mengunjungi negara Eropa untuk kedua kalinya berhakmendapatkan visa Schengen jenis multi-entry. Ini memungkinkan pemegang visa untukkeluar masuk wilayah Uni Eropa berkali-kali selama masa berlaku visa.
Sementara itu di Prancis, Indonesia mencetak sejarah baru sebagai tamu kehormatandalam Parade Militer Bastille Day. Undangan khusus dari Presiden Prancis Emmanuel Macron kepada pemimpin negara yang tidak terjadi setiap tahun itu, menunjukkantingginya kepercayaan Prancis terhadap Indonesia. Kunjungan Prabowo ke Prancissekaligus memperkuat hubungan diplomatik Indonesia-Prancis dan membuka peluangkerja sama di sektor militer, industri pertahanan, dan pendidikan tinggi.
Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya mengatakan hal ini menandakanIndonesia semakin diperhitungkan dan sangat amat berpengaruh di dunia global. Teddy pun menyebut bahwa kunjungan Presiden Prabowo ke Belgia telah membuat sejarahbaru.
Lawatan luar negeri selama 15 hari yang mencakup kunjungan ke Arab Saudi, Brasil, dan beberapa negara di kawasan Uni Eropa merupakan bukti nyata keberhasilandiplomasi yang dijalankan oleh Presiden Prabowo. Melalui perjalanan tersebut, Presiden Prabowo tidak hanya mempererat hubungan bilateral dengan berbagainegara, tetapi juga membuka peluang kerjasama strategis di berbagai bidang sepertiekonomi, pertahanan, dan investasi. Apresiasi tinggi patut diberikan atas langkahdiplomasi yang cermat dan visioner ini, yang tidak hanya mengangkat nama Indonesia di panggung internasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra yang dipercaya dan dihormati di mata dunia.
)* Penulis adalah Analis Kebijakan Perdagangan Internasional