Dapur MBG Beroperasi di 38 Provinsi, Sediakan Makan Sehat untukPuluhan Juta Anak

Baca Juga

Oleh: Juana Syahril)*

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini memasuki fase penting dalampelaksanaannya, ditandai dengan beroperasinya ribuan dapur MBG di 38 provinsi. Program nasional yang digagas untuk memperkuat kualitas gizi anak Indonesia iniberkembang pesat, baik dari sisi cakupan layanan maupun kesiapan infrastrukturdapur. Dengan operasional yang semakin luas, MBG diproyeksikan mampumenyediakan makan sehat untuk puluhan juta anak di seluruh Indonesia, sekaligusmemperkuat fondasi pembangunan sumber daya manusia sejak usia dini.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengatakan progressignifikan yang telah dicapai hingga saat ini telah terbentuk 16.503 SatuanPelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar merata di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan. Cakupan ini menunjukkan bahwa dapur MBG sudah benar-benar beroperasi di skala nasional dan menjadi instrumen utamapenyedia makanan sehat bagi anak-anak dari berbagai latar belakang sosial dan wilayah geografis.

Keberhasilan ini tidak datang begitu saja. Pemerintah melalui BGN terusmembangun sistem yang solid untuk memastikan seluruh dapur MBG memilikistandar layanan yang sama, baik di kota besar maupun di daerah terpencil. Denganlebih dari 14 ribu SPPG tambahan yang sedang dipersiapkan, cakupan layananMBG diperkirakan akan terus meningkat. Besarnya animo calon mitra bahkanmembuat portal pendaftaran ditutup secara permanen, sebagai langkah untukmemfokuskan pembinaan pada mitra yang telah terdaftar dan memastikanpenguatan kualitas layanan.

Untuk menjaga kualitas makanan yang diberikan kepada anak-anak, setiap dapurMBG di seluruh provinsi diwajibkan mengikuti standar operasional prosedur yang ketat. Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN)Nanik Sudaryati Deyangmengatakan pentingnya kedisiplinan seluruh mitra, yayasan, dan kepala SPPG dalam menjalankan SOP tersebut. Menurutnya, keberadaan dapur MBG tidak hanyasoal memenuhi target jumlah dapur, tetapi juga memastikan bahwa setiap porsimakan yang disajikan aman, higienis, dan bernilai gizi tinggi.

Penekanan terhadap mutu ini sangat relevan mengingat dapur MBG melayanipuluhan juta anak setiap harinya. Dengan skala yang begitu besar, keamananpangan menjadi kunci utama agar program berjalan konsisten tanpa gangguan. Oleh karena itu, pemerintah memberikan dukungan berupa insentif fasilitas SPPG sebesar Rp6 juta per hari operasional bagi setiap dapur. Insentif ini bukandidasarkan pada jumlah porsi yang disajikan, tetapi diberikan sebagai kompensasiatas kesiapsiagaan fasilitas yang harus selalu memenuhi standar BGN.

Insentif tersebut berlaku selama dua tahun pertama dan akan dievaluasi di periodeberikutnya. Kebijakan ini, yang dijelaskan oleh Direktur Sistem Pemenuhan Gizi Kedeputian Sistem dan Tata Kelola BGN Eny Indarti, mengatakan setiap dapurtetap siap beroperasi dengan kualitas yang konsisten, tanpa terkendala kekuranganperalatan maupun kondisi dapur yang tidak memenuhi standar. Dengan adanyadukungan ini, setiap dapur di 38 provinsi dapat menjalankan tugasnya secaraoptimal dalam menyediakan makanan bergizi.

Cakupan operasional MBG yang tersebar di seluruh provinsi memberikan dampakluas bagi pemenuhan gizi anak-anak Indonesia. Bukan hanya di kota besar, tetapijuga di kawasan perdesaan, kepulauan, dan daerah terluar. Dengan hadirnya dapurMBG yang berfungsi sebagai pusat distribusi menu sehat, pemerintah memastikanbahwa akses terhadap gizi berkualitas tidak lagi menjadi hambatan bagiperkembangan anak. Hal ini sekaligus memperkuat komitmen nasional untukmewujudkan generasi muda yang lebih sehat, cerdas, dan produktif.

MBG juga menciptakan efek pengganda bagi masyarakat. Selain menyediakanmakan sehat, program ini membuka peluang kolaborasi dengan petani lokal, UMKM pangan, serta tenaga ahli gizi dan pengelola dapur di daerah. Dapur-dapur MBG di 38 provinsi menjadi simpul yang menggerakkan rantai pasok pangan sehat yang lebih terorganisasi. Dengan demikian, manfaat program tidak hanya dirasakan oleh anak-anak, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui penguatanekosistem pangan bergizi.

Keberhasilan penyebaran dapur MBG di 38 provinsi tidak terlepas dari kerjaterencana yang melibatkan berbagai pihak. Komitmen kuat dari pemerintah, Kementerian dan lembaga lainnya memastikan bahwa setiap keputusan strategisdiarahkan untuk menjamin kualitas dan keberlanjutan program. Pengawasan ketatterhadap SOP, penyediaan insentif fasilitas, dan pembentukan ribuan SPPG menjadipilar utama dalam memastikan layanan makan sehat dapat diberikan secara merata.

Dengan operasional yang semakin matang, program MBG diproyeksikan mampumenyentuh puluhan juta anak secara berkelanjutan. Ketersediaan menu sehat setiaphari bukan hanya meningkatkan kondisi gizi, tetapi juga mendukung konsentrasibelajar, menurunkan risiko stunting, dan meningkatkan kualitas hidup anak-anakIndonesia. Pada akhirnya, dapur MBG yang telah berdiri kokoh di 38 provinsimenjadi bukti bahwa negara hadir secara konkret dalam membangun fondasigenerasi masa depan.

Program Makan Bergizi Gratis bukan hanya solusi jangka pendek, melainkaninvestasi strategis untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan berdaya saing. Dengan beroperasinya dapur MBG di seluruh penjuru negeri, langkah menuju masa depan generasi emas semakin nyata dan terukur.

)* Penulis adalah Mahasiswa Bogor tinggal di Jakarta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Dorong Koperasi Desa Merah Putih Jadi Mitra Strategis Sukseskan Program Nasional

Mata Indonesia, Jakarta — Pemerintah mempercepat penguatan Koperasi Desa Merah Putih sebagai mitra utama dalam menyukseskan program nasional di...
- Advertisement -

Baca berita yang ini