Oleh: Nadira Citra Maheswari)*
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menunjukkan dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas dan konsentrasi belajar siswa di berbagai daerah. Sejak diperluas sebagai...
Oleh: Citra Kurnia Khudori)*
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memerlukan penguatan koordinasi antarasekolah dan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan distribusi berjalan amandan tertib. Peningkatan koordinasi ini menjadi penting setelah sejumlah evaluasimenunjukkan perlunya standar keamanan yang lebih matang di lapangan.
Di berbagai daerah, sekolah mulai memperkuat komunikasi dengan BGN agar proses penerimaan dan penyaluran MBG tidak hanya tepat waktu, tetapi juga meminimalkan potensi risiko bagi peserta didik. Upaya ini menjadi bagian darilangkah bersama untuk memastikan implementasi MBG tetap memberi manfaatmaksimal tanpa mengabaikan aspek keselamatan.
Kepala BGN Dadan Hindayana menyatakan pihaknya akan berkoordinasi denganpihak sekolah terkait penerimaan makanan program MBG. Hal itu bertujuan untukmemastikan aspek keamanan dalam penerimaan makanan untuk para siswa.
Sebenarnya dalam hal ini, bukan hanya BGN yang perlu memiliki komunikasi yang baik dengan sekolah, tetapi juga pemerintah daerah setempat, mitra dan yayasan. Mereka merupakan perwakilan BGN di lapangan yang dapat menjadi penyaringaspirasi dan kebutuhan pihak sekolah.
Para mitra dan pemilik Yayasan pengelola Satuan Pelaksana Pelayanan Gizi (SPPG) harus peduli kepada sekolah-sekolah yang para siswanya menjadi penerimamanfaat MBG dari dapur mereka. Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang mengimbaumitra dan pemilik Yayasan untuk memiliki kesadaran sosial dan tanggap akankekurangan sekolah-sekolah itu, sebagaimana niat awal pelaksanaan program MBG.
Nanik tak hanya menyinggung soal aspek makanan saja, namun juga infrastruktursekolah dan fasilitas pendidikan yang diperlukan oleh siswa. Tentunya denganinfrastruktur dan fasilitas yang memadai dapat turut berpengaruh pada kelancarandistribusi manfaat program MBG.
Nanik menceritakan latar belakang pelibatan Yayasan dalam program MBG. Dari awal,...
Mata Indonesia, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan peningkatan standar keamanan dalam operasional layanan Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui pengetatan Standar Operasional Prosedur...
Mata Indonesia, Jakarta - Pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui rangkaian evaluasi menyeluruh di lapangan. Langkah ini...
Mata Indonesia, Jakarta — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menunjukkan capaian yang signifikan dalam upaya pemerataan akses nutrisi di seluruh wilayah Indonesia. Presiden...
Mata Indonesia, Jakarta — Pemerintah melalui Program Makan Bergizi Gratis atau MBG terus menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat kualitas gizi dan kesehatan anak Indonesia....
Oleh: Juana Syahril)*
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini memasuki fase penting dalampelaksanaannya, ditandai dengan beroperasinya ribuan dapur MBG di 38 provinsi. Program nasional yang digagas untuk memperkuat kualitas gizi anak Indonesia iniberkembang pesat, baik dari sisi cakupan layanan maupun kesiapan infrastrukturdapur. Dengan operasional yang semakin luas, MBG diproyeksikan mampumenyediakan makan sehat untuk puluhan juta anak di seluruh Indonesia, sekaligusmemperkuat fondasi pembangunan sumber daya manusia sejak usia dini.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengatakan progressignifikan yang telah dicapai hingga saat ini telah terbentuk 16.503 SatuanPelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar merata di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan. Cakupan ini menunjukkan bahwa dapur MBG sudah benar-benar beroperasi di skala nasional dan menjadi instrumen utamapenyedia makanan sehat bagi anak-anak dari berbagai latar belakang sosial dan wilayah geografis.
Keberhasilan ini tidak datang begitu saja. Pemerintah melalui BGN terusmembangun sistem yang solid untuk memastikan seluruh dapur MBG memilikistandar layanan yang sama, baik di kota besar maupun di daerah terpencil. Denganlebih dari 14 ribu SPPG tambahan yang sedang dipersiapkan, cakupan layananMBG diperkirakan akan terus meningkat. Besarnya animo calon mitra bahkanmembuat portal pendaftaran ditutup secara permanen, sebagai langkah untukmemfokuskan pembinaan pada mitra yang telah terdaftar dan memastikanpenguatan kualitas layanan.
Untuk menjaga kualitas makanan yang diberikan kepada anak-anak, setiap dapurMBG di seluruh provinsi diwajibkan mengikuti standar operasional prosedur yang ketat. Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyangmengatakan pentingnya kedisiplinan seluruh mitra, yayasan, dan kepala SPPG dalam menjalankan SOP tersebut. Menurutnya, keberadaan dapur MBG tidak hanyasoal memenuhi target jumlah dapur, tetapi juga memastikan bahwa setiap porsimakan yang disajikan aman, higienis,...
Oleh: Citra Kurnia Khudori)*
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menunjukkan akselerasi nyata denganberdirinya 17.060 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 38 provinsi. Capaian ini menandai keseriusan negara dalam memastikan akses gizi yang meratahingga ke pelosok daerah, tanpa terkecuali.
Sebaran SPPG yang kian meluas menjadi indikator bahwa kebijakan gizi tidak lagiterpusat di wilayah perkotaan. MBG kini menjelma sebagai program strategis yang menjangkau kelompok rentan dan memperkuat fondasi kualitas sumber dayamanusia Indonesia sejak dini.
Jumlah capaian SPPG itu ditegaskan oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. Ia menegaskan bahwa pertumbuhan layanan MBG meningkatjauh lebih cepat dari perkiraan awal. Sebanyak 17.060 SPPG yang tersebar di seluruh Indonesia itu telah menyasar ke 49 juta penerima manfaat.
Dadan bahkan yakin pada pekan kedua Desember 2025, jumlah peneriman manfaatMBG bisa mencapai populasi Korea Selatan, yakni sebanyak 51,5 juta jiwa. Kemudian di akhir tahun ditargetkan mencapai 60 juta penerima manfaat.
Dadan menjelaskan, target awal pemerintah pada 2025 sebenarnya hanyamembangun 5.000 SPPG dengan anggaran Rp71 triliun untuk melayani maksimal17,5 juta masyarakat. Namun tingginya antusias publik mendorong PresidenPrabowo Subianto untuk mempercepat perluasan layanan MBG menjadi 82,9 jutapenerima manfaat.
Meski target penuh kemungkinan belum tercapai tahun ini, namun BGN tetapoptimistis mampu melayani minimal 60 juta penerima manfaat hingga akhir tahun2025. Selain itu, lanjut Dadan, ia memperkirakan Pembangunan...
Mata Indonesia, Jakarta — Pemerintah menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai kebijakan jangka panjang yang dirancang untuk memperkuat kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui...
Mata Indonesia, Jakarta – Pemerintah semakin memperlihatkan komitmennya dalam memastikan transparansi dan tata kelola dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Untuk memperkuat kedua...