MINEWS.ID, JAKARTA – Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ingin partainya paling tidak mengulangi prestasi tahun 2014. Strateginya mirip pemenangan Jokowi.
“Kami memang mencoba memperoleh 15 persen suara. Tetapi kami ingin realistis, paling tidak meraih suara seperti 2014,” kata AHY di Gedung DPP Partai Demokrat, Sabtu 2 Maret 2019.
AHY menyampaikan itu dalam kapasitasnya sebagai Ketua Pemenangan Partai Demokrat dalam Pemilu 2019. Mandat itu dia terima dari ayahnya yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pada Pemilu 2014, Demokrat memperoleh 10,9 persen suara dan menempati posisi keempat setelah PDI Perjuangan, Golkar, dan Gerindra.
Maka, AHY menegaskan seluruh kader Partai Demokrat harus bekerja keras. Saat ini sangat sulit mengandalkan efek ekor jas karena Pemilu Presiden dan Legislatif dilaksanakan serentak.
Strategi kampanye yang ditetapkan Partai Demokrat adalah 40 hari menjelang pemungutan suara akan melakukan kampanye mikro di warung-warung kopi maupun kelompok-kelompok kecil lainnya.
Alasannya sederhana. Jika mengumpulkan massa tidak bisa menjamin akan memilih Demokrat.
Itu mirip dengan strategi pemenangan Calon Presiden Jokowi yang menganjurkan tim kampanyenya melakukan pertemuan tatap muka dengan masyarakat.
Untuk menghadapi pemungutan suara, AHY juga selalu mencermati hasil lembaga-lembaga survei sebagai masukan.
Namun, tak semua hasil lembaga survei menjadi dijadikan acuan. Sebab, Demokrat juga memiliki survei internal yang valid.
Dua pekan lalu, LSI Denny JA merilis survei bahwa Demokrat kini berada di posisi kelima setelah PDIP, Gerindra, Golkar, dan PKB. Perolehan suaranya sekitar 5,4 persen.
Jika itu terjadi berarti menjadi peroleh terrendah sepanjang Demokrat mengikuti pemilu.