Bermula di Kutai Kartanegara, Inilah Asal-Usul Nusantara

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ucapan menghina Edy Mulyadi terhadap Kalimantan memperlihatkan mantan wartawan ini kurang membaca literasi. Padahal, peradaban tertua Indonesia berawal dari Kalimantan.

Berada di hulu sungai Mahakam di Muara Kaman, Kalimantan Timur, Kerajaan Kutai Kartanegara menjadi awal mula sejarah bangsa Indonesia.

Di sana, terdapat terdapat bukti-bukti arkeologis mengenai penemuan beberapa prasasti tertua.

Ya, seperti penemuan tujuh prasasti yupa di sekitar area Muara Kaman, tepatnya di situs Banua Lawas. Memang, tidak ada informasi yang menyertai prasasti tersebut. Namun perkiraannya prasasti itu berasal dari abad ke-5.

Hal itu dapat terlihat dari adanya huruf Pallawa yang terukir di prasasti. Sebagai informasi, yupa adalah tiang batu yang untuk mengikat hewan persembahan para dewa.

Menurut George Coedes dalam Asia Tenggara Masa Hindu Buddha, pembuatan prasasti itu ketika Raja Mulawarman sedang berada di tampuk kekuasaan. Bahkan, di salah satu prasasti itulah ada sebuah informasi mengenai asal-usul Raja Mulawarman yang ternyata adalah cucu dari Kudunga.

Di prasasti, juga berisi penjelasan mengenai Aswawarman, ayah dari Raja Mulawarman, yang mendirikan dinasti. Masyarakat Kutai sudah mulai menerima pengaruh Hindu sejak abad ke-5.

Kemudian, mereka mendirikan kerajaan dengan meniru pola pemerintah India. Bahasa Sansekerta menjadi bahasa resmi kerajaan ini. Masyarakatnya pun juga sudah mengenal sistem strata sosial, yakni golongan brahmana (pemimpin agama), ksatria (bangsawan, keluarga raja), dan waisya (pedagang, buruh, dan petani).

Di masa-masa inilah Raja Mulawarman memberikan sedekat 20.000 ekor sapi kepada golongan brahmana, dan sebagai peringatan atas kebaikan budi raja, golongan brahmana mendirikan yupa.

Sebenarnya tak hanya penemuan prasasti di abad ke-5 saja, sejak abad ke-2 pun ada pula data gerabah situs kubur yang sangat kental akan transisi masa prasejarah hingga awal periode Hindu – Buddha.

Prasasti-prasasti pengaruh India itu datang ke Kalimantan karena masyarakat India tertarik dengan potensi alam di Kalimantan.

Terkait nama ‘Nusantara’ sejarawan Samarinda, Muhammad Sarip menjelaskan terpengaruh dari bahasa Sanskerta (bahasa dari India).

Namun kata ‘nusantara’ sudah menjadi nama tempat (toponimi) untuk daerah di timur Kalimantan yang di kemudian berubah namanya menjadi Kutai, yakni sebelum Kerajaan Kutai Kertanegara berdiri pada 1300 Masehi dan berlangsung sampai berabad-abad setelahnya.

Nama Nusantara menjadi populer di luar Pulau Kalimantan dan sampai ke telinga Jawa, sampai ke telinga Kerajaan Majapahit.

Reporter: Intan Nadhira Safitri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siapkan Sejumlah Pengawalan, Surat Suara Pilkada Jogja Dijadwalkan Tiba 16 Oktober 2024

Mata Indonesia, Yogyakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jogja memperkirakan bahwa surat suara untuk pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja akan tiba di Gudang KPU setempat pada tanggal 16 Oktober 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini