Bendera NU Dipakai Kampanye Sandi, Ma’ruf Amin Protes: Akan Ada Gugatan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Kampanye Cawapres 02 Sandiaga Uno di Lumajang, Jawa Timur menuai kontroversi. Pasalnya, dalam kampanyenya itu Sandiaga sempat mengibarkan bendera NU.

Mengenai hal ini, Cawapres 01 Ma’ruf Amin pun ikut angkat bicara. Ma’ruf Amin mengatakan, apa yang dilakukan Sandi itu tidak dapat dibenarkan. Ia sangat keberatan dengan ulah Sandi yang mengeksploitasi NU dalam kegiatan politik.

”Ya sebenarnya dia tidak boleh dia mengeksploitasi NU. Itu akan ada gugatan dari kalangan NU,” ujar Ma’ruf Amin di Kota Tangerang,” dikutip Minggu, 7 April 2019.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (nonaktif) itu pun mengatakan, PBNU Pusat akan memberikan keberatan sama seperti yang dilakukan PCNU Lumajang sebelumnya.

Ma’ruf Amin pun menegaskan, bendera NU hanya dibawa oleh pemimpin jamaah dalam kegiatan keagamaan atau organisasi. “Jadi, tidak menggunakan bendera, paling-paling ada oleh yang membawa jamaah. Tapi panitianya tidak pakai lambang NU,” katanya.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini