Bank Emas dan Danantara Jadi Pilar Baru Penguatan Ekonomi Nasional

Baca Juga

Oleh  : Made Prawira )*

Keberadaan Bank Emas Pegadaian dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menjadi langkah strategis dalam memperkuat sistem ekonomi nasional. Kedua lembaga ini berperan penting dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap investasi berbasis emas serta mengoptimalkan pengelolaan aset negara guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Peresmian Bank Emas Pegadaian oleh Presiden Prabowo Subianto mendapat sambutan positif dari masyarakat. Hal ini terbukti dari lonjakan saldo Deposito Emas yang meningkat lebih dari 400 kg pasca peresmian. Lonjakan ini menegaskan kepercayaan masyarakat terhadap investasi emas sebagai aset lindung nilai yang stabil di tengah dinamika ekonomi global.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, mengungkapkan bahwa sebelum peresmian, Deposito Emas telah mencapai 300 kg atau senilai Rp500 miliar. Dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat, jumlah ini diprediksi terus bertambah. Produk Deposito Emas menjadi solusi bagi mereka yang ingin berinvestasi tanpa harus menyimpan emas fisik di rumah, karena dilengkapi dengan jaminan keamanan dan perlindungan asuransi.

Keunggulan Deposito Emas tidak hanya terletak pada kenaikan harga emas yang menguntungkan bagi investor, tetapi juga pada fleksibilitas tenor dan imbal hasil menarik. Dengan persyaratan yang mudah, seperti kepemilikan rekening Tabungan Emas Pegadaian dan transaksi minimal 5 gram emas, masyarakat dapat dengan mudah mengakses investasi ini. Ditambah dengan digitalisasi layanan melalui Aplikasi Pegadaian Digital, transaksi menjadi lebih praktis dan efisien.

Direktur Utama BRI, Sunarso, menegaskan bahwa Bank Emas Pegadaian memperkuat layanan keuangan berbasis emas di Indonesia. Keberadaannya tidak hanya memberikan manfaat bagi individu, tetapi juga bagi ekosistem industri logam mulia secara keseluruhan. Dengan pengelolaan yang lebih terstruktur dan transparan, Bank Emas diharapkan mampu meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga Rp245 triliun serta menciptakan 1,8 juta lapangan kerja baru.

Anggota Komisi IX DPR RI, Fathi, menilai bahwa Indonesia sudah selayaknya memiliki Bank Emas guna mengoptimalkan pemanfaatan cadangan emas nasional, yang merupakan terbesar keenam di dunia. Bank Emas Pegadaian diharapkan mampu memaksimalkan potensi emas sebagai sumber daya strategis, sehingga memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional dalam jangka panjang.

Sementara itu, pemerintah meluncurkan Danantara untuk memperkuat sektor keuangan nasional dan mengoptimalkan pengelolaan aset negara. Lembaga ini bertujuan meningkatkan efisiensi investasi, mengurangi ketergantungan pada APBN, serta mempercepat realisasi target Indonesia Emas 2045.

Dengan mengonsolidasikan aset strategis dari berbagai BUMN, Danantara diharapkan dapat menarik investasi asing langsung (FDI) serta memperkuat sektor-sektor vital seperti infrastruktur, ketahanan pangan, energi, dan ekonomi digital. Keberadaan lembaga ini juga akan meningkatkan daya saing ekonomi nasional melalui model pengelolaan profesional berbasis praktik terbaik global.

Corporate Secretary PT PP (Persero) Tbk, Joko Raharjo, menyebutkan bahwa konsep konsolidasi kekuatan ekonomi yang diterapkan oleh Danantara akan menjadi penggerak utama dalam memanfaatkan aset negara secara optimal. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menekankan bahwa Danantara akan beroperasi dengan mekanisme transparan dan efisien berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2023 tentang BUMN.

Danantara memiliki peran strategis dalam memperkuat sektor perbankan nasional melalui konsolidasi bank-bank BUMN. Langkah ini diharapkan menciptakan efisiensi yang lebih besar serta mengurangi beban fiskal negara. Dengan penerapan manajemen risiko yang baik serta pemanfaatan teknologi digital, sektor perbankan di bawah koordinasi Danantara diyakini mampu menghadapi tantangan ekonomi global.

Keberhasilan model sovereign wealth fund di berbagai negara, seperti Government Pension Fund Global di Norwegia dan Temasek Holdings di Singapura, menjadi contoh bagaimana Danantara dapat berperan sebagai instrumen ekonomi yang efektif. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa Danantara menerapkan standar tata kelola yang tinggi guna menghindari intervensi politik dan risiko moral hazard.

Kepala Center of Macroeconomics and Finance Indef, M. Rizal Taufikurahman, menilai bahwa Danantara berpotensi besar dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan aset negara. Namun, tantangan utama yang harus dihadapi adalah menjaga transparansi dan independensi dalam operasionalnya. Tanpa tata kelola yang baik, lembaga ini berisiko menjadi alat monopoli atau rent-seeking yang justru merugikan perekonomian nasional.

Bank Emas Pegadaian dan Danantara memiliki peran saling melengkapi dalam memperkuat ekonomi nasional. Bank Emas memberikan solusi investasi yang aman bagi masyarakat, sedangkan Danantara bertugas mengoptimalkan pengelolaan aset negara. Dengan strategi yang tepat, keduanya dapat menciptakan ekosistem investasi yang inklusif, stabil, dan berkelanjutan.

Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan terus mendukung pengembangan kedua lembaga ini agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian nasional. Dengan pendekatan inklusif serta digitalisasi layanan, ekosistem keuangan berbasis emas dan investasi aset negara dapat semakin kuat, sehingga mendukung visi Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.

Kesuksesan Bank Emas Pegadaian dan Danantara bergantung pada regulasi yang kuat serta partisipasi aktif masyarakat dalam memanfaatkan layanan yang disediakan. Dengan kolaborasi antara sektor pemerintah, swasta, dan masyarakat, ekonomi nasional dapat tumbuh lebih stabil dan berdaya saing tinggi di tingkat global.

)* Penulis adalah pengamat ekonomi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sinergi Pemerintah dan Masyarakat dalam Mewujudkan Swasembada Pangan dan Energi

Oleh : Astrid Widia )*  Pangan dan energi merupakan dua elemen fundamental yang menentukan stabilitas dan kesejahteraan suatu bangsa. Pemerintah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini