Oleh : Zara Kira Lestari )*
Indonesia saat ini sedang berada dalam fase penting dalam memelihara stabilitas dan kemajuan di tengah ketidakpastian global. Namun, aksi massa yang mengusung gerakan ‘Indonesia Gelap’ hanya menciptakan ketakutan dan keretakan dalam masyarakat, yang seharusnya tetap berfokus pada pembangunan. Di saat-saat seperti ini, provokasi semacam ini harus ditanggapi dengan tegas, agar tetap menjaga kondusivitas yang sudah tercipta di masyarakat.
Presiden Prabowo Subianto secara terbuka menyampaikan optimisme terhadap kondisi perekonomian Indonesia yang tetap stabil meski dunia tengah dilanda ketidakpastian. Inflasi Indonesia yang berada pada tingkat rendah dan pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas rata-rata global merupakan cerminan betapa tangguhnya ekonomi negara ini.
Menurutnya, meskipun terdapat tantangan berat, fundamental ekonomi Indonesia tetap menunjukkan kekuatan yang signifikan. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang efektif dalam menjaga keseimbangan ekonomi.
Namun, di tengah optimisme tersebut, aksi massa yang provokatif, seperti yang dilakukan oleh pendukung ‘Indonesia Gelap’, hanya akan mengarah pada perpecahan. Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap berita hoaks dan upaya memecah belah yang kerap kali dibalut dengan informasi yang tidak benar.
Aksi tersebut bukan hanya merugikan stabilitas politik dan sosial, tetapi juga menciptakan rasa ketakutan yang tidak seharusnya terjadi. Masyarakat harus tetap fokus pada upaya membangun dan menjaga kedamaian, bukan terjebak dalam provokasi yang merugikan.
Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menyebutkan bahwa kebijakan pemerintah terkait stabilitas harga pangan yang dilakukan menjelang Ramadan memang patut diapresiasi.
Namun, dia berharap agar langkah-langkah seperti diskon dan kebijakan ekonomi lainnya sebaiknya tidak hanya diterapkan pada periode tertentu, melainkan sepanjang tahun. Dirinya pun menyarankan pentingnya perbaikan ekosistem sektoral agar tidak membebani pelaku usaha, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada perekonomian jangka panjang. Hal ini tentu membutuhkan kebijakan yang hati-hati dan perhitungan yang matang, bukan langkah-langkah instan yang bisa menambah ketegangan di tengah situasi yang tidak menentu.
Wijayanto menekankan pentingnya kebijakan yang berkelanjutan untuk memperbaiki daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara lebih konsisten. Ketika pemerintah berusaha untuk mengurangi biaya hidup bagi masyarakat dengan memberikan diskon, langkah ini harus diimbangi dengan penurunan biaya operasional bagi pelaku usaha. Hanya dengan begitu, ekonomi akan tumbuh secara sehat, tanpa menimbulkan ketegangan di pasar yang pada akhirnya dapat menciptakan gejolak.
Sementara itu, anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Arisal Aziz, mengapresiasi kebijakan efisiensi anggaran yang diambil oleh Presiden Prabowo Subianto.
Langkah efisiensi ini dianggap sangat strategis, karena menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap kepentingan masyarakat. Arisal menegaskan bahwa efisiensi anggaran merupakan langkah untuk meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara. Dengan mengurangi anggaran yang tidak produktif, pemerintah bisa mengalokasikan dana untuk program-program prioritas yang lebih menyentuh langsung kebutuhan rakyat.
Arisal juga menambahkan bahwa kebijakan efisiensi anggaran ini akan berdampak positif pada sektor-sektor yang memang membutuhkan perhatian lebih, seperti kesejahteraan masyarakat kecil dan UMKM.
Mengalokasikan anggaran lebih banyak untuk sektor-sektor ini akan memastikan bahwa pembangunan tidak hanya merata, tetapi juga memberikan manfaat yang maksimal. Melalui pengawasan yang ketat dari DPR RI, kebijakan ini diharapkan dapat berjalan sesuai harapan dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap sektor-sektor penting lainnya.
Namun, meskipun kebijakan efisiensi anggaran memiliki tujuan positif, tindakan provokatif yang dilakukan oleh kelompok massa tertentu akan mengganggu upaya tersebut. Aksi-aksi yang tidak berdasar hanya akan memperburuk situasi dan merusak fondasi stabilitas yang telah dibangun oleh pemerintah dan masyarakat. Menghadapi tantangan seperti ini, seluruh elemen bangsa harus bersatu untuk menjaga kedamaian dan mendukung kebijakan pemerintah yang berpihak pada rakyat.
Pada akhirnya, sangat penting bagi masyarakat untuk menanggapi segala bentuk provokasi dengan sikap bijak. Aksi massa yang mengusung ‘Indonesia Gelap’ bukan hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga bisa merusak apa yang sudah dicapai dalam menjaga kestabilan politik dan ekonomi. Ketika fokus utama harusnya adalah membangun bangsa, justru keributan yang diciptakan oleh provokasi semacam ini hanya akan memperburuk keadaan.
Masyarakat perlu terus mendukung upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan politik, serta menanggapi dengan bijak segala bentuk provokasi yang hanya akan menambah ketakutan dan ketegangan di tengah kondusivitas yang sudah tercipta.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Presiden Prabowo, seluruh pihak harus waspada terhadap upaya-upaya yang berusaha merusak persatuan dan kesatuan Indonesia. Dengan menjaga kewaspadaan, Indonesia bisa melangkah maju menuju kemajuan yang lebih baik. (*)
)* Penulis adalah kontributor Lentera Baca Nusantara