5 Rahasia di Balik Metode Quick Count Pemilu 2019

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Penghitungan suara dengan metode quick count kini kerap kali digunakan dalam Pemilu. Hasil quick count pun dijadikan acuan awal oleh mayarakat lantaran dapat dilihat seleng beberapa jam saja setelah proses pemungutan suara.

Namun, bagaimana ya cara para lembaga survei menghitung suara hingga hasilnya dapat diperoleh dengan begitu cepat? Nah, berikut beberapa fakta menarik di balik metode quick count yang penting untuk kamu ketahui.

Memilih Sampel TPS

Dikutip dari Kompas.com, quick count adalah metode untuk memantau hasil pemilu secara cepat, melalui proses penghitungan persentase hasil pemilu di sejumlah TPS yang dipilih secara acak sesuai dengan metode statistik.

Pada Pemilu 2019 ini, untuk lembaga survei Litbang Kompas sendiri menggunakan metode akumulasi dengan interval. “Penarikan sampel untuk 2000 titik TPS diambil secara acak sistematis, pertama kita mengurutkan daftar pemilih tetap KPU, sekitar 190 juta pemilih di 800.000 TPS,” kata Manajer Database Litbang Kompas, Ignatius Kristanto, dikutip Kamis, 18 April 2019.

Menganalisis Moda Transportasi dan Akses Jalan

Dari 2000 TPS yang dipilih, tidak semuanya bakal dijadikan sampel. Lembaga survei tetap akan memperhitungkan moda transportasi dan kemudahan akses menuju TPS yang akan dijadikan sampel quick count. Jika moda transportasi dan aksesnya sulit, maka sampel akan digeser ke lokasi lain yang terdekat.

Gunakan Komputer hingga Layanan SMS

Tak hanya mengecek moda transportasi dan akses jalan, lembaga survei biasanya juga mengecek kualitas jaringan komunikasi di TPS.

Agar dapat mengirim hasil survei yang benar dengan cepat, petugas yang berada di sampel TPS bakal menyiapkan berbagai perangkat serta sistem komunikasi pendukung. Komputer hingga layanan SMS akan digunakan untuk mengirim data hasil hitung cepat dari sampel TPS ke server penerima data.

Relawan atau Interviewer Berjaga di TPS

Di balik quick count ada juga peran relawan yang disebut interviewer untuk memverifikasi data di TPS. Para interviewer ini akan mengirimkan foto dan lokasi TPS ke pusat data, yang kemudian akan diperiksa oleh konfirmator. Konfirmator inilah yang akan memastikan akurasi data sampel TPS dengan menghubungi interviewer dan panitia di TPS.

Data yang dikumpulkan interviewer tadi kemudian akan dicek kembali oleh validator baru kemudian akan dipublikasikan.

Publikasi Hasil Quick Count

Langkah terakhir, jika semua data yang didapat dari sampel TPS sudah terkumpul dan telah terkonfirmasi kebenarannya, barulah saatnya hasil quick count dipublikasikan atau diumumkan.

Berita Terbaru

Apresiasi Profesionalitas Aparat dan Partisipasi Masyarakat Sukseskan Pilkada Papua Damai

Jayapura – Kapolda Papua, Irjen Patrige R Renwarin menyampaikan jajarannya sedang dalam proses menunggu rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini