MATA INDONESIA, JAKARTA – 18 Maret para arsitek di Indonesia memperingati hari Arsitektur Indonesia. Beberapa arsitek di Indonesia ternyata punya nama di dunia internasional.
Siapa saja arsitek legendaris dan terkenal di Indonesia dengan karyanya yang menakjubkan tersebut?
Yuk, kita mengenal mereka lebih dalam!
Frederich Silaban
Padahal hanya lulusan Sekolah Teknik Menengah (STM), tapi karya-karyanya yang dilakukan secara otodidak sukses membawa Indonesia lebih baik lagi di bidang arsitektur. Karya-karyanya seperti Gelora Bung Karno dan Monumen Nasional menjadi sejarah bagaimana Frederich mendedikasikan hidupnya, tenaganya, buah pikirannya untuk perkembangan Indonesia.
Ia juga mendapatkan penghargaan berupa Tanda Kehormatan Bintang Jasa Sipil dari pemerintah atas terbuatnya Masjid Istiqlal yang sekarang menjadi ikonik sendiri Kota Jakarta Pusat.
Han Awal
Han melakukan pemugaran atau penyegaran kembali pada bangunan-bangunan yang sudah tua seperti Katedral Jakarta yang mengalami kerusakan berat pada 1988 dan pemugaran Gedung Arsip Nasional (ANRI) pada 1990. Meski tidak memiliki karya dari Nol, jasanya cukup diperhitungkan sebagai karya-karyanya.
Achmad Noeman
Karya-karyanya tidak hanya di dalam negeri namun juga berada di luar negeri. Dirinya dikenal sebagai Arsitek Sejuta Masjid karena karya-karyanya yang kebanyakan membuat masjid, seperti Masjid Salman ITB di Bandung hingga Masjid Syekh Yusuf di Cape Town, Afrika. Dirinya juga dikenal sebagai salah satu pendiri Ikatan Arsitek Indonesia.
Budi Pradono
Berkat karya-karyanya yang, Budi diyakini sebagai salah satu desainer bangunan yang mendunia. Salah satu karyanya yang mendunia ialah Dancing Mountain House atau rumah tanpa sekat. Bangunan ini terletak di Kota Salatiga, Jawa Tengah yang hampir seluruh bentuknya menggunakan bambu. Dari hasil karyanya tersebut ia mendapatkan Arcasia Architecture Award (AAA) pada tahun 2016.
Ridwan Kamil
Namanya sudah tidak asing lagi tentunya, pria kelahiran 1971 di Bandung ini juga dikenal menorehkan karya-karyanya untuk perkembangan Indonesia terkhusus di Kota Kembang. Kang Emil sebutan akrabnya merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung yang melanjutkan jurusan arsitekturnya ke Amerika Serikat.
Pada tahun 2002, sekembalinya Kang Emil dari Amerika, dirinya membuat sebuah perusahaan bernama Urbane yang bergerak di bidang Arsitektur. Sebelum menjadi Gubernur Jawa Barat, Kang Emil menorehkan prestasinya dengan membuat Museum Tsunami Aceh, Rasuna Epicentrum Jakarta, dan Rumah Botol Bandung.
Rumah Botol buatannya terdiri dari 30 ribu botol bekas yang dikumpulkan selama 6 bulan dan membuat namanya mendapatkan penghargaan Greend Design Award oleh Building Construction Information serta mendapatkan Urban Leadership Award dari University of Pennsylvania pada tahun 2013.
Reporter : Rama Kresna Pryawan